Kamis, 14 November 2019 19:07

Hasil Tes Kejiwaan Daeng Saju akan Disampaikan di Pengadilan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan.
Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan.

Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh tersangka Haji Saju terhadap keponakannya sendiri, Daeng Sampara, masih diproses aparat kepolisian Polres Gowa.

RAKYATKU.COM, GOWA - Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh tersangka Haji Saju terhadap keponakannya sendiri, Daeng Sampara, masih diproses aparat kepolisian Polres Gowa.

Pemeriksaan terakhir yang dilakukan penyidik, tersangka baru saja menjalani tes kejiwaan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Namun, hasil pemeriksaan tersebut tidak serta merta langsung disampaikan kepada publik.

"Tidak bisa dijawab (hasil pemeriksaannya). Nanti di pengadilan," kata Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan, kepada Rakyatku.com, Kamis (14/11/2019).

Usai menjalani pemeriksaan, tersangka langsung dibawa ke Rutan Klas I Makassar dan berharap pihak keluarga korban tidak melakukan aksi balasan.

Jenasah korban pun telah dimakamkan oleh pihak keluarga. Anak Daeng Sampara yang tinggal di Kampung Balombong, Kelurahan Camba Jawa, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, meminta jasad ayahnya untuk segera dimakamkan.

Informasi dari kepolisian, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga, setelah mereka menolak autopsi jenazah Daeng Sampara, usai dibunuh secara sadis oleh Haji Saju, yang tak lain adalah pamannya sendiri.

Anak korban tak mau kepala ayahnya dijahit untuk disatukan. Kepala itu dibiarkan tetap lepas dari jasad saat dimakamkan.

"Keterangan yang disampaikan kapolsek di lokasi, pihak keluarga korban tidak mau dilakukan autopsi. Dan informasinya itu pihak keluarga korban tidak mau dijahit luka-lukanya," kata AKP Mangatas Tambunan, Selasa (12/11/2019).

Hingga saat ini, penyidik Satuan Reskrim Polres Gowa pun telah memeriksa tiga orang saksi atas kasus tersebut. Ketiganya merupakan warga sekitar tempat ditemukannya jasah korban.

Selain itu, polisi juga meminta kepada seluruh warganet untuk tidak menyebarluaskan foto korban saat ditemukan dalam kondisi tewas terbunuh secara sadis.