Selasa, 05 November 2019 20:34

Rencana Gubernur Sulsel, Petahana Kepala Desa Tak Perlu Lagi Dites

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah (kanan)
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah (kanan)

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, mengakui dirinya sebagai pemimpin yang berbeda dengan lainnya.

RAKYATKU.COM, BANTAENG - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, mengakui dirinya sebagai pemimpin yang berbeda dengan lainnya.

Hal itu disampaikan Nurdin Abdullah saat membuka Bimbingan Teknis Keterbukaan Informasi Publik Melalui Penguatan Peran dan Fungsi PPID Desa sesuai Perki Nomor 1 Tahun 2018 di Gedung Balai Kartini, Bantaeng, Selasa (5/11/2019).

"Saya termasuk pemimpin yang berbeda dengan yang lain. Saya rasakan betul jadi bupati, saya gak repot-repot jadi bupati (Bupati Bantaeng dua periode). Kalau kita berbuat akan dikenang oleh rakyat," bebernya.

Dirinya pun menyampaikan, pada 2013 dirinya tidak memiliki niat untuk maju sebagai Bupati Bantaeng untuk periode kedua.

"Saya tidak pernah kumpulin camat dan desa untuk dukung saya periode kedua. Sebenarnya saya mau berhenti (periode kedua), tapi karena rakyat yang mau. Kalau dilakukan transparansi anggaran dengan baik, masyarakat merasakan hasilnya, maka periode kedua, kita tidur-tidur saja (santai)," pungkasnya.

Dirinya pun mengaku bahwa banyak petahana (incumbent) Kepala Desa yang mengadu kepada dirinya karena tidak diluluskan.

"Terus terang banyak incumbent yang datang ke saya karena tidak diluluskan. Saya harap ke depannya, incument tidak lagi dites," ungkapnya.

"Tidak perlu dites, biar rakyat yang mendukung dia. Insyaallah akan kita back up itu. Hal itu dilakukan sebagai ucapan terima kasih kita dengan reward bebas tes," ungkapnya yang disambut tepuk riuh dari peserta yang didominasi oleh kepala desa dari tiga kabupaten.

Terkait sistem penilaian desa, Pemprov Sulsel akan mengubah tata cara sistem penilaiannya. Di mana para tim penilai itu 'dirahasiakan'.

"Tinggal Pemerintah Desa dan Kabupaten yang usulkan apa yang ingin dinilai. Ini kesempatan emas, berinovasilah," imbaunya.

Jika biasanya hadiah lomba inovasi desa hanya sertifikat dan piala, kini Pemprov Sulsel akan berikan uang pembinaan.

"Mulai tahun ini kita siapkan akan ada dana pembinaan, juara satu senilai Rp1 miliar, juara dua senilai Rp700 juta, dan juara tiga senilai Rp500 juta. Demikian halnya dengan pameran pembangunan. Jadi kita harus berlomba-lomba untuk menghadirkan inovasi," bebernya.