RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Lembaga Persaudaraan Korban Napza Makassar (L-PKNM) bekerja sama Rumah Cemara melaksanakan pertemuan koordinasi lintas sektor untuk keberlanjutan program penanggulangan HIV/AIDS dan Harm Reduction di Swissbell Hotel Makassar.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, 4-6 Oktober 2019, menghadirkan peserta dari Eksekutif (Dinas Terkait Pemerintah Daerah Kota Makassar), Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan, dan civil society.
Ketua DPRD kota Makassar, Rudianto Lallo mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, beberapa instansi yang terkait harus memikirkan keberlanjutan anggaran program Napza dan HIV/AIDS di Kota Makassar untuk 2020. "Saya tunggu di DPRD," tegasnya.
"Saya harap kegiatan ini bukan hanya seremonial saja, tapi teman-teman komunitas korban Napza Makassar harus lebih giat lagi untuk melakukan upaya-upaya rehabilitasi yang saat ini dijalankan," tuturnya saat membuka kegiatan tersebut secara resmi.
Selain dari itu, kata dia, komunitas korban Napza Makassar luar biasa ini karena mampu membuat kegiatan lintas sektor tanpa bantuan pemerintah, tetapi dibiayai oleh donor dari luar.
"Ini sebagai gambaran bahwa organisasi L-PKNM luar biasa karena donor internasional sudah melirik organisasi," tuturnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk penyampaian aspirasi dan keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam usulan peningkatan anggaran dan/atau keberlanjutan program pengurangan dampak buruk Napza di tingkat kota/provinsi terkait pengurangan dampak buruk narkotika dan HIV-/AIDS.
Juga untuk penyamaan persepsi antar pemangku kebijakan tentang program pengurangan dampak buruk narkotika dan HIV/AIDS di Kota Makassar. Serta identifikasi tantangan legislatif dan eksekutif terkait program pengurangan dampak buruk narkotika dan HIV/AIDS.