RAKYATKU.COM, DUMAI - Mengenakan jubah hitam dipadu jilbab abu-abu, Lia terus memegangi nisan kayu Suci Fitria (21) di TPU Marga Sarana, kecamatan Bukit Kapur. Butiran air bening terus mengucur dari pipinya.
Tanah itu masih gembur. Di dalam tanah itu jasad Suci dikebumikan. Tanpa kepala. Jasadnya ditemukan warga di dalam parit di Jalan Mattaim, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai pada Kamis, 2 Mei 2019 silam.
Saat itu, sekitar pukul 10.30 WIB. Warga yang pertama kali menemukan jasad korban, hendak pulang setelah berbelanja dari warung. Saat melintas dengan berjalan kaki di sekitar lokasi, dia melihat ke sisi jalan. Di dalam parit, seperti kaki manusia.
Saksi mendekati parit dan melihat tubuh korban yang sudah tidak utuh, tanpa kepala. Hanya mengenakan celana dalam.
Saksi berteriak dan memberitahu warga di sekitar lokasi. Setelah itu warga melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Lima bulan berlalu, hingga saat ini, polisi belum juga berhasil menemukan bagian kepala korban yang hilang dan menangkap pelakunya.
Beberapa waktu lalu, Lia, mendatangi kantor polisi. Dia mempertanyakan kasus pembunuhan yang menimpa anak pertamanya tersebut.
Di kantor polisi, Lia langsung menemui Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Dhani Andika Karya Gita. Lia sangat berharap kepada pihak Polres Dumai, bisa segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan anak pertamanya tersebut.
"Saya belum ikhlas bang, sampai kasus ini terungkap dan pembunuhnya tertangkap. Saya merasa sangat sedih ketika teringat anak saya, mudah-mudahan kasus ini bisa cepat terungkap, biar saya ikhlas dan menjadi lega," katanya, seperti dikutip dari Tribunnews.
Aparat kepolisian sendiri, masih berusaha mencari keberadaan saksi kunci yang terakhir bertemu dengan korban.
Bahkan, polisi sampai membuat sketsa wajah saksi kunci.
"Kami masih berupaya membuat sketsa wajah orang terakhir bertemu dengan korban," kata Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dhani Andika.
Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi.