RAKYATKU.COM, BONE - ES (15), hanya tertunduk malu. Pandangan matanya hampa. Dia tidak mampu berbicara, saat awak media mencoba bertanya kepadanya terkait pemerkosaan yang dialaminya, Jumat malam, (1/11/2019) sekira pukul 22.00 Wita.
Malam jahanam itu, ES diperkosa oleh empat pemuda. Mustakar, Andi Arham, Ismail dan satu orang masih DPO, pelakunya. Tempatnya di tengah sawah, Dusun Benteng, Desa Pakkasalo, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.
Kapolsek Sibulue, Iptu Aris Supu mengatakan, kejadian berawal saat korban minta izin kepada orang tuanya untuk membeli bakso, yang tak jauh dari rumahnya. Tetapi warung bakso yang dituju ternyata sudah tutup. Karenanya, ES pun beranjak untuk kembali ke rumahnya.
Namun nahas. Di tengah perjalanan pulang, datang sekelompok pemuda menggunakan motor. Mereka langsung mengadang motor korban di tengah jalan. Para pemuda tersebut diketahui bernama Andi Arham, Ismail, dan Mustakar.
Ketiga pemuda ini mengajak korban ke tempat sepi. Awalnya korban sempat menolak, namun karena dia seorang diri, pelaku akhirnya memaksa korban ikut bersama mereka.
"Sesampainya di TKP pelaku langsung memaksa korban untuk dibawa ke rumah-rumahan sawah, untuk melakukan hubungan persetubuhan. Awalnya korban sempat melawan, tapi karena pelaku ramai-ramai, korban akhirnya tak mampu berbuat banyak," ujar Iptu Aris, Sabtu (2/11/2019) kepada wartawan.
Iptu Aris Supu menambahkan, saat pelaku ingin melakukan hubungan badan, korban melawan. Namun para pelaku ini memaksa korban dan sempat menganiaya korban.
ES tak berdaya, akhirnya korban digilir oleh para pelaku.
"Korban datang ke kantor melapor sekitar pukul 02.00 Wita. Setelah menerima laporan, anggota langsung bergerak mengamankan pelaku di rumahnya masing-masing," tambahnya.
Iptu Aris Supu bilang, hasil pengembangan diketahui pelakunya ada 4 orang. Namun saat ini pihaknya baru mengamankan 3 orang. Yang satunya lagi, sementara masih dicari.
Terpisah, Kades Pakkasalo, A Akbar, mengaku sangat prihatin dengan nasib yang menimpa warganya (ES). Bahkan, ia mengakui tidak tidur semalaman.
“Entah bagaimana nanti masa depan korban kasihan. Pelaku ini memang kerap membuat masalah,” ujarnya prihatin. (Zaenal Abidin)