RAKYATKU.COM, LEBANON - Jumat, 1 November 2019. Palu pengadilan Lebanon telah diketuk. Tariq Houshieh dijatuhi hukuman mati. Sopir taksi berusia 30 tahun itu terbukti telah memperkosa dan membunuh staf kedutaan Inggris di Libanon, Rebecca Dykes.
Kantor berita pemerintah merilis, pada malam jahanam itu, Desember 2017. Rebecca Dykes sedang menghadiri pesta cuti seorang kolega. Di sebuah bar, di Distrik Gemmayzeh.
Saat pulang tengah malam, dia menumpang Uber. Sopirnya, Tariq Houshieh. Malam yang dingin, ditambah pakaian terbuka Nona Dykes, membuat Houshieh birahi.
Dia menghentikan taksi, lalu menerobos ke kursi penumpang di belakang. Tenaga Nona Dykes tak sebanding dengan kekuatan Houshieh.
Dengan leluasa, dia memperkosa Nona Dykes. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, Houshieh lalu menjerat leher Nona Dykes dengan tali. Setelah memastikan korbannya tewas, Houshieh lalu membuang tubuh wanita berusia 30 tahun itu di sisi jalan.
Nona Dykes, adalah Manajer Kebijakan untuk Departemen Pembangunan Internasional Inggris di Kedubes di Beirut sejak Januari 2017. Dia telah membantu negara itu menangani masuknya pengungsi dari Suriah yang dilanda perang. Dia dijadwalkan terbang kembali ke Inggris untuk merayakan Natal bersama keluarganya.
Hakim Lebanon secara rutin menyerukan hukuman mati dalam kasus pembunuhan, tetapi negara itu memiliki moratorium tidak resmi dan belum melakukan eksekusi sejak 2004.
Kedutaan Inggris mengatakan, Nona Dykes sangat dicintai dan sangat dirindukan. Mereka berharap, hukuman itu akan memberikan sedikit kepuasan bagi mereka yang dekat dengan korban.
Namun, mereka menambahkan, bahwa pemerintah Inggris terus menentang hukuman mati dalam segala keadaan.