RAKYATKU.COM - Seorang pria di Inggris dijatuhi hukuman penjara empat tahun karena membunuh teman masa kecilnya dengan satu pukulan.
Marcus Parchment, 42 tahun, membunuh Sami Damien Howl dengan memukul lehernya ketika mereka berkelahi di luar rumahnya di West Bromwich pada 5 Juni.
Korban dipukul dengan sangat keras, sehingga tubuhnya terpental ke belakang. Arterinya juga terputus, dan dia menderita pendarahan di otaknya.
Birmingham Live melaporkan bahwa korban meninggal di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham pada hari yang sama.
Pengadilan mendengar bahwa Parchment dan Howl telah berteman sejak mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Pada hari kejadian, seseorang menghubungi layananan darurat dan memberitahu bahwa seorang pria mengalami serangan jantung dan cedera kepala.
Ketika paramedis tiba di lokasi kejadian, mereka menemukan Parchment berlutut di tanah, dan memberikan CPR kepada Howl.
Ketika petugas medis mengambil alih, Parchment mengawasi, dan bertanya apakah mereka dapat menemukan denyut nadi.
Ketika mereka mengatakan tidak bisa, dia berkata "Ya Tuhan, aku sudah membunuhnya". Dia kemudian jatuh ke tanah dan mulai berguling-guling histeris, juga menangis.
Parchment kemudian kembali ke dalam rumahnya, di mana dia terdengar berkata kepada neneknya, "Aku tidak tahu mengapa dia ingin berkelahi denganku".
Dia masih "tertekan" ketika seorang petugas polisi datang. Pada saat itu, pakaiannya, sepatu dan lengan kirinya ditutupi darah Howl.
Pengadilan mendengar bahwa selama wawancara dengan polisi setelah penangkapannya, Parchment tidak dapat memberikan pernyataan yang jelas.
Parchment awalnya mengatakan dia tidak tahu bagaimana dia berkelahi dengan Howl, lalu mengakui bahwa dia memberikan satu pukulan.
Gurdeep Garcha, pengacara pembela, mengatakan bahwa Parchment penuh penyesalan atas apa yang telah dia lakukan. "Tidak ada permusuhan di antara mereka dan tidak ada alasan untuk kekerasan. Mereka adalah teman masa kecil."
Ketika ia menjatuhkan vonis pada Parchment, hakim mengatakan bahwa Howl sedang mabuk dan itu membuatnya tidak bisa membela diri.
"Anda memukulnya dengan keras, pada kenyataannya dia sekarat pada saat itu," kata hakim.
“Kamu mengakhiri hidupnya tetapi kamu juga menghancurkan banyak nyawa. Damien Howl sangat dicintai dan memiliki banyak hal untuk dijalani. Kehilangannya telah memengaruhi banyak nyawa dan akan terus begitu."