Rabu, 30 Oktober 2019 09:15

Senator Kritik Trump, Gambarkan Serangan ke al-Baghdadi Seperti Menonton Video Game

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kamal Harris dan Donald Trump
Kamal Harris dan Donald Trump

Senator Demokrat, Kamala Harris mengkritik cara Donald Trump menggambarkan operasi untuk melenyapkan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Dia membandingkan nada bicara sang presiden, seperti mendengar

RAKYATKU.COM, WASHINGTON - Senator Demokrat, Kamala Harris mengkritik cara Donald Trump menggambarkan operasi untuk melenyapkan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Dia membandingkan nada bicara sang presiden, seperti mendengar komentar di video game perang.

Kandidat presiden itu ditanyai tentang berita itu, dalam penampilan di acara Seth Meyers. Itu setelah Trump menggelar konferensi pers pada hari Minggu. Dalam konferensi pers itu, Trump berbagi rincian dramatis dari serangan itu - termasuk rincian bahwa al-Baghdadi meninggal 'merintih', dan ini tidak diverifikasi oleh pejabat tinggi Pentagon.  

"Donald Trump - konferensi pers itu luar biasa," katanya kepada Meyers di depan penonton di studio. 

"Anda akan berpikir bahwa ia (Trump) sedang berbicara seperti menonton dan memberikan komentar tentang video game," kata Harris di 'Late Night', acara yang ditayangkan Senin malam. 

"Dia (Trump) adalah panglima tertinggi. Komandan kepala Amerika Serikat memiliki prioritas tertinggi, sebagai tanggung jawab untuk mempedulikan dirinya sendiri, untuk mengundang tepuk tangan dari para hadirin," katanya.

"Pada setiap langkah [menjadi] jelas, bahwa dia jelas tidak sepenuhnya menghargai pentingnya pekerjaan, yang harus dilakukan dengan integritas, harus dilakukan dengan cara yang khidmat, memahami apa yang dipertaruhkan," katanya.

Harris memuji pasukan khusus, yang katanya tidak mendapatkan kredit yang layak mereka terima. 

Trump menjawab pidatonya dengan detail sinematik. Banyak di antaranya, yang seharusnya dijaga kerahasiaan. 

Trump menggambarkan peran anjing 'berbakat' yang digunakan oleh pasukan AS, delapan helikopter yang menukik, keputusan dramatis untuk menggunakan bahan peledak untuk memasuki kompleks tempat bersembunyi buronan teroris, dan keputusan Baghdadi untuk meledakkan dirinya di akhir terowongan.