Selasa, 29 Oktober 2019 19:05

Ibu yang Jasadnya Dipeluk Balitanya Ternyata Sudah Dua Minggu Pisah dengan Suaminya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat menjenguk EA.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat menjenguk EA.

Jenazah Marni (39) yang ditemukan bersama balitanya EA (2) di dalam sebuah kamar kos-kosan sudah dimakamkan. Jenazah Marni dimakamkan di Pekuburan Kristen Panaikang, Selasa (29/10/2019). 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jenazah Marni (39) yang ditemukan bersama balitanya EA (2) di dalam sebuah kamar kos-kosan sudah dimakamkan. Jenazah Marni dimakamkan di Pekuburan Kristen Panaikang, Selasa (29/10/2019). 

Setelah dimakamkan, sebuah fakta baru terungkap. Marni merupakan istri seorang tentara. Dia baru saja pisah dengan suaminya karena sudah tidak cocok lagi untuk melanjutkan hidup bersama. Suaminya berinisial Koptu KB. 

Hal itu diungkapkan oleh keluarga KB, Lina saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, menemani EA yang dirawat. Lina mengungkapkan, sepupunya tersebut memang sudah pisah dengan Marni. 

"Iya sudah pisah dua minggu tapi belum cerai. Nah anaknya ini dua laki-laki dan perempuan, perempuan ikut ibunya laki-laki ikut bapaknya," katanya. 

Namun, ia enggan menjelaskan lebih jauh. Karena menurutnya, penjelasan lebih detail sebaiknya dijelaskan oleh suaminya tersebut. Sebab, itu merupakan urusan pribadi mereka berdua. 

"Sebaiknya ayahnya yang jelaskan,"  tutupnya. 

Sebelumnya diberitakan, seorang balita berumur 2 tahun, ditemukan sementara menunggu ibunya selama tiga hari di sebuah kos-kosan, tepatnya di dalam kamar mandi, Jalan Bontonompo 16-2 Kelurahan Pabaeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Senin (28/10/2019). 

Saat ditemukan, balita berinisial EA tersebut, tanpa menggunakan pakaian sementara memeluk erat jenazah ibunya yang telah membeku di dalam sebuah kamar mandi. Diperkirakan, Marni meninggal sudah tiga hari sebelumnya. 

Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengatakan, jenazah Marni ditemukan oleh warga, setelah mencium bau yang menyengat di dalam kamar itu. Warga kemudian mengecek lalu menyampaikan ke RT setempat. 

"Ketua RT kemudian menyampaikan ke petugas. Kemudian anggota pergi cek dan menemukan jenazah di dalam kamar itu," ujar Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin. 

Saat pintu kamar dibuka, anak Marni yang tadinya memeluk mayat ibunya langsung berdiri. Anggota kemudian mengamankan balita tersebut dan memanggil Dokpol. 

"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik, dan dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," paparnya.

Marni diketahui hanya bersama dengan anaknya tersebut di kontrakan. "Untuk domisili warganya belum saya tahu, tapi dari KTP-nya dia dulu tinggal di Kabupaten Maros. Hasil pemeriksaan kondisinya saya masih menunggu dari Dokpol," ucapnya. 

Dari jasad Marni, tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan. Namun Dokpol masih melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab kematian Marni. Jenazah sempat dibawa ke RS Bhayangkara. 

"Hasil pemeriksaan kondisinya saya masih menunggu dari Dokpol. Dari hasil sementara tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," tutupnya.