Senin, 28 Oktober 2019 20:32

Golkar Sulsel Cek 'Tebal Dompet' Calon Usungannya di Pilkada 2020

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah Golkar Sulsel, Kadir Halid.
Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah Golkar Sulsel, Kadir Halid.

Tahapan wawancara mulai digelar Tim Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah DPD I Golkar Sulsel, Senin (28/10/2019).

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tahapan wawancara mulai digelar Tim Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah DPD I Golkar Sulsel, Senin (28/10/2019).

Sesi wawancara tahap pertama yang digelar di Sekretariat Golkar Sulsel, Jalan Botolempangan, Makassar itu akan berlangsung hingga Kamis (31/10/2019) mendatang. 

Untuk tahap pertama ini, sebanyak 30 orang dari 96 bakal calon yang mendaftar di Golkar akan ikut wawancara.

Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah Golkar Sulsel, Kadir Halid, menjelaskan ada sejumlah aspek yang menjadi bahan pertanyaan dalam tahapan wawancara ini.

"Aspek yang kita tanyakan ada aspek kepribadian, aspek kompetensi, aspek kesiapan strategi calon, serta aspek kemampuan," kata Kadir saat ditemui Rakyatku.com di Sekretariat Golkar Sulsel, Jalan Botolempangan, Makassar, Senin (28/10/2019).

Menariknya, kata Kadir, aspek kemampuan yang dimaksud salah satunya adalah 'tebal dompet' atau kemampuan finansial bakal calon untuk mengarungi Pilkada serentak 2020 mendatang.

"Yah, kemampuan finansialnya untuk menang. Seluruh calon kita tanya soal itu. Aspek finansial itu kita tekankan kepada masing-masing kandidat," lanjut Kadir yang juga mantan legislator DPRD Sulsel itu.

Hanya, kata Kadir, pihaknya tak mematok target jumlah nominal yang mesti disiapkan oleh kandidat. Menurut Kadir, jumlah finansial yang harus disanggupi oleh bakal calon adalah sesuai dengan perkiraan biaya apabila ingin memenangkan kontestasi didaerahnya tersebut.

"Kita tidak menetapkan target, tapi kita tanya berapa kira-kira kemampuan mereka untuk menang. Di Maros misalnya, ada calon bilang butuh 60 ribu suara untuk menang dengan perkiraan butuh biaya Rp25 miliar. Kalau di Makassar, Pak Appi (Munafri Arifuddin) bilang butuh 300 ribu suara untuk menang, cuma dia tidak sebutkan jumlah biaya yang kira-kira dibutuhkannya untuk itu," beber Kadir.

Pada kesempatan tersebut, Kadir yang juga adik kandung Ketua DPD I Golkar Sulsel, Nurdin Halid ini juga menjelaskan bahwa setelah tahap pertama ini, masih akan ada sesi wawancara tahap selanjutnya untuk 66 orang bakal calon lainnya.

"Jadi 12 kabupaten/kota semua akan diwawancarai. Masih ada tahapan wawancara selanjutnya. Yang sekarang ini (30 bakal calon) kita jadwalkan lebih dahulu karena mereka yang sudah melengkapi seluruh persyaratan berkas administrasinya," demikian Kadir.