Selasa, 29 Oktober 2019 00:01

Peneliti Veteran Mars soal Bagaimana Manusia Bisa Tinggal di Sana

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Bustle.
Foto: Bustle.

"Pendapat saya soal ini adalah tidak, saya pikir tidak," jawab di Penn State University during the Science Writers 2019 conference dikutip Geek Wire.

RAKYATKU.COM - Steve Squyres adalah veteran untuk urusan meneliti Mars. Dia adalah ketua ilmuwan Opportunity dan Spirit dari Cornell University, proyek robot yang ada di Mars. 

Lantas, apa pendapatnya soal membangun kehidupan di Planet Mars?

"Pendapat saya soal ini adalah tidak, saya pikir tidak," jawab di Penn State University during the Science Writers 2019 conference dikutip Geek Wire.

Namun, bukan berarti orang tidak bisa pergi ke sana untuk 'berwisata'. "Untuk mereka yang super kaya bisa saja melakukan perjalanan ke sana dan kembali," ungkapnya.

Kendati demikian, berdasarkan masalah yang dialami Spirit dan Opportunity selama beroperasi di Planet Merah, ditambah pengalaman Squyres sebagai peneliti di Antartika dan kepulauan Svalbard, Norwegia, ia tidak yakin Mars bisa menjadi tempat untuk membesarkan keluarga karena berbagai pertimbangan salah satunya suhu yang dingin.

"Jika Anda ingin membangun rumah, mendirikan toko, membangun komunitas, membangun kota, tidak ada yang akan menghentikan Anda. Namun, tidak ada yang melakukannya. Mengapa? Antartika adalah tempat yang mengerikan, sungguh. Dan Mars jauh lebih buruk," kata dia.

Melansir Space, atmosfer Mars yang 100 kali lebih tipis dari Bumi terbuat dari 95 persen karbon dioksida selain itu ada banyak debu berwarna di mana-mana.

"Saya jamin, ketika para astronot pertama kembali dari Mars, dan orang-orang berkata, 'Seperti apa rasanya?' Hal pertama yang akan mereka katakan adalah, 'Aku benci debunya," pungkasnya.