Senin, 28 Oktober 2019 18:55

Tim Ismak Harap Gagasan Kampanyenya Ditiru Bakal Calon Lain

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Muhammad Ismak (kanan) bersama Ketua Tim Pemenangan Ismak, Moch Hasymi Ibrahim (kiri).
Muhammad Ismak (kanan) bersama Ketua Tim Pemenangan Ismak, Moch Hasymi Ibrahim (kiri).

Jika biasanya seorang kandidat kontestasi politik keberatan jika gagasan kampanyenya ditiru calon lain, maka tak demikian dengan Muhammad Ismak.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jika biasanya seorang kandidat kontestasi politik keberatan jika gagasan kampanyenya ditiru calon lain, maka tak demikian dengan Muhammad Ismak.

Bakal calon wali kota Makassar itu malah berharap, gagasan kampanye yang digulirkannya bisa diikuti oleh figur kandidat yang lain.

"Silakan tiru gagasan kami, seperti seruan untuk tidak melakukan transaksi suara dengan uang melainkan dengan gagasan, juga mendorong kampanye yang pro lingkungan dengan tidak memaku pohon," ungkap Ketua Tim Pemenangan Ismak, Moch Hasymi Ibrahim, kepada Rakyatku.com, Senin (28/10/2019).

Menurut Hasymi, sejauh ini sudah ada beberapa kandidat yang memakai pola dan gagasan, yang sejak awal telah diserukan oleh pihaknya.

"Misalnya ada yang sudah memakai pola mendengarkan kebutuhan masyarakat. Itu bagus, karena selama ini banyak figur di Pilkada datang dengan janji-janji program, tanpa mendengarkan apa kebutuhan sesungguhnya masyarakat. Juga dengan seruan agar pejabat publik mengubah mentalnya dari penguasa menjadi pelayan masyarakat. Pejabat di daerah harus mengubah mentalnya dari feodal menjadi pelayan masyarakat," beber Hasymi.

Menurutnya, pihak Ismak tidak khawatir jika strategi kampanye dan isu yang dilemparnya akan habis ditiru. Sebab katanya, pihaknya menjadi satu-satunya figur di Pilwalkot Makassar, yang bebas dari sandera kepentingan-kepentingan, seperti kepentingan oligarki, klan, ataupun kepentingan pengusaha kakap.

"Kampanye lingkungan itu sebenarnya adalah kampanye dunia yang butuh dimasifkan. Jadi tidak apa-apa, malah bagus kalau banyak yang melakukan itu. Lagi pula figur yang tersandera sesuatu tidak akan berani menyuarakan semua hal yang bisa mengganggu kepentingan di belakang mereka," pungkas Hasymi.