RAKYATKU.COM - Sebuah penelitian menemukan bahwa kadar lemak trans tinggi yang ditemukan dalam junk food bisa menyebabkan demensia.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki lebih banyak lemak trans dalam darah mereka, 75 persen lebih mungkin akan mengalami demensia di usia tua.
"Hasil ini memberi kita lebih banyak alasan untuk menghindari lemak trans," kata penulis studi, Dr Toshiharu Ninomiya, dari Kyushu University di Jepang.
"Di Amerika Serikat, jumlah kecil yang masih diperbolehkan dalam makanan dapat benar-benar bertambah jika orang makan beberapa porsi makanan ini, dan lemak trans masih diperbolehkan di banyak negara lain."
Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.600 orang yang tinggal di Jepang, dengan usia rata-rata sekitar 70 tahun, yang tidak menderita demensia.
Tingkat lemak trans dalam darah peserta ditentukan pada awal penelitian dengan mengukur jumlah asam elaidat dalam darah, yang merupakan biomarker untuk lemak trans industri.
Peserta kemudian dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan level tersebut. Peserta juga diberikan kuesioner tentang seberapa sering mereka makan makanan tertentu.
Kemudian mereka diikuti selama rata-rata 10 tahun. Selama waktu itu, 377 orang mengembangkan demensia.
Lemak trans adalah salah satu jenis lemak jenuh. Ini diproduksi di industri pangan dengan cara menambahkan zat hidrogen pada minyak sayur atau minyak goreng. Tujuannya adalah untuk membuat makanan lebih awet dan meningkatkan cita rasa.
“Organisasi Kesehatan Dunia telah menyerukan agar lemak trans dihapuskan di seluruh dunia pada tahun 2023," kata Dr Ninomiya.
"Upaya kesehatan masyarakat ini memiliki potensi untuk membantu mencegah kasus demensia di seluruh dunia."
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal medis Neurology.