RAKYATKU.COM, PAPUA - TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas penembakan tiga orang tukang ojek di Intan Jaya. Tapi mereka menyebut kalau, ketiga korban, Harianto, La Sony, dan Rizal, adalah militer Indonesia.
Bos OPM Intan Jaya, Lekagak Telenggen mengatakan, perang tidak akan berhenti hingga Freeport tutup dan Pemerintah RI memberikan kebebasan kepada Bangsa Papua untuk menentukan nasib sendiri.
"Perang akan kami lanjutkan terus sempai PT. Freeport Indonesia harus tutup dan PBB segera mengatur langkah Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi Bangsa Papua," ungkap Lekagak sebagaimana dikutip dari postingan Fanpage Facebook TPNPBNews.
Sebelumnya, Kelompok separatis bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), menembak tiga orang tukang ojek di Intan Jaya Papua, pada Jumat 25 Oktober 2019.
Ketiga jenazah dievakuasi oleh pemerintah daerah Intan Jaya dan disemayamkan di RSUD Mimika.
Jenazah Harianto (30), sudah dikebumikan tadi malam di kampung halamannya, Dusun Lokae, Desa Maggalung, Kecamatan Mandalle, Pangkep, Sulsel.
Sementara jenazah Rizal (33) asal Jeneponto, akan diterbangkan hari ini ke kampung halamannya melalui Makassar, Sulsel. Demikian pula La Sony (39) asal Buton, juga akan diterbangkan hari ini ke Buton.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto menyebutkan, ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat akibat senjata tajam di sekujur tubuh.