RAKYATKU.COM, PALEMBANG - Jumat, 25 Oktober 2019. Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, ramai oleh warga. Mereka menyaksikan polisi membongkar semen cor pada lobang air. Di situ, ditemukan jasad Apriyanita (50 tahun), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS/ASN) yang bertugas di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah V, Sumatera Selatan, yang sudah 17 hari menghilang.
Polisi bergerak cepat. Dua pelaku ditangkap. Masih ada satu melarikan diri. Demikian diungkap Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel, AKBP Yudi Suharyadi.
Dua pelaku yang sudah diamankan, berinisial YT (41) dan IL. Sedangkan NV, masih dalam pengejaran petugas.
Kepada polisi, YT mengatakan, dirinya kesal korban menagih utangnya terus menerus, sementara dia tak punya uang.
Utang tersebut semasa korban dan pelaku masih satu kantor. Pelaku berstatus tenaga honorer. Hari itu, dia menawari korban sebuah mobil hasil lelang dengan harga Rp145 juta. Uang korban sudah di tangan pelaku, namun mobil tak kunjung datang.
Korban lalu meminta uangnya dikembalikan. Awalnya, YT membayar Rp50 juta. Namun, pada 9 Oktober 2019, korban kembai menagih pelaku Rp35 juta.
Paman pelaku, NV yang saat ini masih buron, lalu menyarankan untuk menghabisi korban.
"Habisi saja, dari pada nagih terus," saran NV ke YT.
Usulan itu masuk akal. YT lalu membayar NV dan IL sebesar Rp15 juta untuk membunuh korban.
Dilansir dari Kumparan, hari itu, YT bersama NV, mengajak korban berkeliling dengan mobil. Saat itu, korban diberi air mineral yang sudah dicampur obat tetes mata. Tujuannya agar korban menjadi lemas. Setelah korban lemas, NV mengambil tali tambang lalu menjerat leher korban hingga tewas.
Setelah korban tewas, YT mengantarkan NV bersama jasad korban ke area pemakaman Kandang Kawat.
"Saya tidak tahu korban dikubur seperti apa, karena yang melakukan itu NV dan satu orang rekannya (IL)," beber YT.