Jumat, 25 Oktober 2019 11:47

Pembunuh Bayaran Tertangkap Gara-Gara Saling Alihkan Pekerjaan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Pengadilan Guangxi, Tiongkok, menjatuhkan hukuman penjara kepada enam pria pembunuh bayaran. Perbuatan mereka terungkap karena mengalihkan

RAKYATKU.COM - Pengadilan Guangxi, Tiongkok, menjatuhkan hukuman penjara kepada enam pria pembunuh bayaran. Perbuatan mereka terungkap karena mengalihkan permintaan pembunuhan kepada pihak lain.

Berdasarkan dokumen putusan yang diunggah pengadilan di media sosial Weibo, keenam pelaku didakwa atas tuduhan pembunuhan berencana dan dijatuhi hukuman hingga lima tahun penjara pada 17 Oktober lalu.

Dikutip CNN, Jumat (24/10/2019), kasus ini terungkap setelah korban bermarga Wei melaporkan upaya pembunuhan terhadapnya setelah lakukan kematian palsu yang telah direncanakan.

Kasus ini berawal dari seorang pengembang perumahan bernama Tan Youhui yang mengontak seorang pembunuh bayaran untuk membunuh Wei. Keduanya merupakan saingan bisnis dalam sebuah proyek pembangunan.

Pembunuh pertama yang dihubungi Tan, Xi Guangan, menerima instruksi dan mendapatkan bayaran sebesar US$282.600 (atau setara Rp3,9 miliar). Namun, dia akhirnya merekrut orang kedua, Mo Tianxiang, dengan bayaran sebesar US$141.300 (atau setara Rp1,9 miliar).

Mo memutuskan untuk tidak melakukan pembunuhan itu dan mencari orang lain. Yang Kasheng kemudian direkrut menjadi orang ketiga dengan dibayar sebesar US$ 38.100 (atau setara Rp535,4 juta) dan dijanjikan bonus sebesar US$70.600 (atau sekitar Rp992,2 juta) setelah selesai membunuh.

Kasheng tidak melaksanakannya dan lantas mendapatkan penggantinya, Yang Guangsheng. Guangsheng ditawari US$28.200 (atau sekitar Rp 396,3 juta) dan bonus yang sama dengan yang dijanjikan kepada Kasheng sebelumnya.

Hubungan antar kedua pelaku bermarga Yang tersebut tidak dijelaskan dokumen itu.

Guangsheng kemudian merekrut orang terakhir, Ling Xiansi, dengan bayaran US$ 14.100 (atau sekitar Rp198,1 juta). Ling yang juga mundur dari tugasnya akhirnya bertemu dengan Wei dan menawarkannya rencana membuat kematian palsu.

Pelapor diketahui telah menyetujui rencana itu. Ia membiarkan Ling mengikat tangannya dan memotret dirinya seolah-olah sudah dalam keadaan meninggal.

Berselang beberapa waktu, Ling mengklaim rencananya sukses kepada orang-orang sebelumnya dan kepada Tan, otak rencana pembunuhan itu.

Wei melaporkan kasus yang ia alami kepada polisi dan semua pelaku berhasil dipenjara serta didakwa. Tan dihukum lima tahun penjara karena perannya sebagai otak dari pembunuhan rencana, sedangkan lima pembunuh bayaran dihukum penjara selama dua hingga empat tahun.

Kasus pembunuhan berencana dengan kontrak berantai itu mendapatkan beragam respons dari netizen. Sebagian menyebutnya praktik itu umum di dalam industri konstruksi yang seringkali dikritik karena hasil yang buruk.