Rabu, 23 Oktober 2019 14:03

AS Tarik Pasukan dari Suriah, ISIS Kegirangan

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi ISIS
Ilustrasi ISIS

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penarikan pasukan dari bagian utara Suriah. Itu untuk memberi kesempatan kepada pasukan Turki, agar bisa menyerang milisi Kurdi.

RAKYATKU.COM, SURIAH - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penarikan pasukan dari bagian utara Suriah. Itu untuk memberi kesempatan kepada pasukan Turki, agar bisa menyerang milisi Kurdi.

Namun, banyak yang khawatir dengan keputusan Trump tersebut. Khususnya, mereka yang selama ini telaha merasakan penderitaan saat pendudukan ISIS di wilayah itu.

Menurut Trump, misi sudah operasi kontraterorisme sudah berakhir. Saat ini tengah berlangsung perundingan perdamaian.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF), juga diam-diam sudah membebaskan tahanan ISIS dan mengajak mereka bergabung supaya bisa diawasi.

"Tidak diragukan lagi, ISIS menjadi pemenang besar atas apa yang terjadi di Suriah," kata Lina Khatib, Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House, lembaga peneliti di London, Inggris.

Menyetop dukungan kepada SDF kata Lina, membuat kemampuan AS dan Kurdi dalam memburu ISIS menjadi lemah.
 
Sementara itu, langkah Trump itu membuat girang ISIS. The New York Times, Selasa (22/10/2019) melansir, di sepanjang perbatasan Irak-Suriah, militan ISIS kini sedang gencar-gencarnya mengumumkan akan membunuh para tokoh setempat, sebagai bentuk intimidasi siapa pun yang menjadi informan pemerintah.

Berita penarikan mundur pasukan ASm, mengangkat moral para militan ISIS hingga ke Libya dan Nigeria. 

Setelah kalah dalam mempertahankan wilayah kekuasan terakhirnya Maret lalu, ISIS memerintahkan anggotanya menyebar dan berbaur dengan masyarakat luas, atau bersembunyi di gurun dan pegunungan.

Dalam laporan Pentagon baru-baru ini, ISIS diperkirakan masih punya 18.000 anggota di Irak dan Suriah, termasuk 3.000 militan asing. Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi juga hingga kini masih buron.

"Pertempuran kita hari ini adalah untuk melemahkan dan merepotkan musuh," ujar Baghdadi dalam pesan video yang dirilis April lalu.

Dalam video itu dia terlihat cukup sehat, duduk di lantai di sebuah ruangan, dikelilingi anak buahnya dan sepucuk senapan di sampingnya.

"Jihad akan terus sampai hari kiamat," katanya dalam video itu.