Selasa, 22 Oktober 2019 09:42

Lagi, Netanyahu Gagal Membentuk Pemerintah Baru Israel

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah gagal membentuk pemerintahan, berminggu-minggu setelah pemilihan.

RAKYATKU.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah gagal membentuk pemerintahan, berminggu-minggu setelah pemilihan.

Pada hari Senin (21/10/2019) pemimpin partai sayap kanan Likud itu mengatakan bahwa dia mengembalikan mandat kepada presiden Israel, Reuven Rivlin.

Jadi, Rivlin sekarang akan mengadakan konsultasi dengan berbagai partai politik untuk memberi tahu mereka bahwa ia bermaksud menugaskan saingan sentral Netanyahu, Benny Gantz untuk bertugas menyusun pemerintahan baru.

Dalam pemilihan nasional bulan lalu, Netanyahu gagal mengamankan mayoritas parlemen dengan 61 kursi.

Tetapi Presiden Reuven Rivlin memberinya kesempatan pertama untuk membentuk pemerintahan karena dia memiliki lebih banyak dukungan, yaitu 55 kursi, daripada kandidat lainnya.

Netanyahu berharap untuk membentuk koalisi dengan saingan utamanya, mantan kepala militer Gantz. Tapi kemarin dia menyerah.

“Sejak saya menerima mandat, saya telah bekerja tanpa lelah, baik di depan umum maupun di belakang layar untuk mendirikan pemerintahan persatuan nasional yang luas. Itulah yang diinginkan masyarakat," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

“Selama beberapa minggu terakhir, saya berusaha untuk membawa Benny Gantz ke meja perundingan. Saya menyesal, berkali-kali dia menolak. Dia hanya menolak."

Sementara itu, menyusul kegagalan Netanyahu, Gantz mengatakan bahwa: "Sekarang adalah waktunya untuk bertindak."

"Partai Biru dan Putih bertekad untuk membentuk pemerintah persatuan liberal, yang dipimpin oleh Benny Gantz, yang dipilih rakyat Israel sebulan lalu," katanya.

Gantz akan diberikan waktu 28 hari untuk membentuk pemerintahan baru. Dan jika dia gagal, maka mayoritas legislator dapat mencoba untuk mendukung kandidat ketiga, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dan jika itu pun gagal, maka Israel akan melakukan pemilihan ketiga dalam satu tahun, yang merupakan sejarah baru bagi negara itu.

Ini adalah kedua kalinya Netanyahu gagal membentuk pemerintah. Dia telah menang dalam pemilihan nasional awal tahun ini, namun pemilihan kedua terpaksa digelar karena dia tidak bisa membentuk koalisi pemerintahan.