RAKYATKU.COM, SHARJAH - Seorang pria di UEA mengklaim bahwa ia dilarang masuk ke masjid karena membawa anak-anak.
Mohammad Adil mengatakan pada Gulf News bahwa penolakan itu terjadi di Masjid Sharjah, yang dibuka tahun ini.
Dia telah bepergian bersama saudaranya, istrinya dan dua anak perempuannya yang berusia 11 dan enam tahun, serta bayi laki-lakinya.
Mereka menempuh perjalanan 40 menit, dan sampai di tujuan tepat waktu shalat.
Yang mengejutkan mereka, kelompok itu ditolak masuk. Adil mengatakan bahwa petugas keamanan tidak mengizinkannya masuk dengan alasan dia membawa anak.
“Shalat akan segera dimulai dan mengejutkan kami karena para wanita dihentikan di pintu masuk oleh petugas keamanan. Dia [penjaga keamanan] mengatakan bahwa wanita dengan anak-anak tidak dapat diizinkan masuk ke masjid,” kata warga India itu, dikutip Gulf News.
Adil mengklaim bahwa bahkan setelah berbicara dengan personel keamanan, situasinya tidak berubah.
"Bahkan setelah berdebat, kami harus meninggalkan masjid dan melewatkan ibadah kami, hanya karena saya tidak bisa meninggalkan istri dan anak-anak saya di gerbang, sementara saya shalat dalam kenyamanan AC di dalam."
Dia percaya bahwa jika aturan seperti itu ada, orang harus diberi tahu sebelum berkunjung, atau ada tanda yang jelas yang diletakkan di sana.
“Tidak ada tanda-tanda di luar yang mengatakan bahwa anak-anak tidak diperbolehkan. Saya tidak akan melakukan perjalanan seandainya saya tahu tentang aturan seperti itu,” katanya.
Sementara itu, Departemen Urusan Islam di Sharjah mengatakan bahwa anak-anak diperbolehkan di Masjid Sharjah.
Namun perwakilan itu menambahkan bahwa kadang-kadang ada keluarga yang membawa anak-anak dilarang masuk jika masjid penuh dan tingkat kebisingannya tinggi.
Masjid Sharjah adalah masjid terbesar di Emirate of Sharjah. Konstruksinya dimulai pada tahun 2014, dan menelan biaya sekitar 300 juta dirham (sekitarRp1,1 triliun).
Ini diresmikan pada 10 Mei 2019 oleh Penguasa Sharjah, Shaikh Sultan bin Muhammad Al-Qasimi.
Itu dapat menampung hingga 25.000 jamaah, dengan kapasitas lebih dari 5.000 orang.