Sabtu, 19 Oktober 2019 16:33

Tragedi Remaja Kawin Lari di Gowa, Diare Akut Istri Diboyong ke Masjid

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kapolsek Pallangga AKP Hendra Suyatno (tengah), saat memberi penjelasan kepada Rakyatku.com bahwa Nurul bukan aborsi melainkan diare akut.
Kapolsek Pallangga AKP Hendra Suyatno (tengah), saat memberi penjelasan kepada Rakyatku.com bahwa Nurul bukan aborsi melainkan diare akut.

Nurul Pratiwi dan Rio masih kategori remaja. Usia mereka baru 18 tahun. Namun rasa saling suka mereka tak mendapat restu orang tua. Tak ada pilihan. Kawin lari jadi jalan terakhir.

RAKYATKU.COM, GOWA - Nurul Pratiwi dan Rio masih kategori remaja. Usia mereka baru 18 tahun. Namun rasa saling suka mereka tak mendapat restu orang tua. Tak ada pilihan. Kawin lari jadi jalan terakhir.

Mereka pun menggelandang dari masjid ke masjid. Saat istrinya mengalami diare akut, Rio bingung. Apalagi saat Nurul mengalami pendarahan. Dia bukannya membawa ke rumah sakit, malah memboyong istrinya ke Masjid Siratal Mustaqim, Jalan Dato Gappa, Pallangga, Gowa. Di lantai 2, sang istri mengerang. Di atas karpet masjid, wanita itu terbaring lemah.

Saat itu, Rabu, 16 Okotber 2019. Salat azar baru saja usai. Ketika jemaah mencium aroma busuk. Mereka kemudian ke lantai dua masjid. Tempat Nurul terbaring lemah. Melihat banyak jemaah, Rio kemudian bergegas pergi. Dia makin mempercepat langkahnya saat warga memanggilnya.

"Menurut adat orang Makassar, orang yang menikah secara kawin lari, dia tidak boleh pulang sebelum ada persetujuan dari keluarganya," kata Kapolsek Pallangga AKP Hendra Suyatno, Sabtu (19/10/2019).

Hingga akhirnya, pilihan terakhir Rio adalah di masjid. Warga sekitar menyebut, pasangan itu sudah berada di dalam mesjid sehari sebelum kejadian. Ia mengira keduanya hendak menunggu waktu salat, namun tidak punya sarung.

Dan detik-detik sebelum kejadian, Rio sempat dipanggil oleh warga sekitar namun tidak diindahkan. Mungkin karena takut. Rio pun meninggalkan Nurul di masjid itu sendirian yang di sampingnya terdapat darah yang beraroma tidak sedap.

Setelah Nurul ditemukan, warga sekitarpun membawanya ke RSUD Syekh Yusuf untuk mendapat perawatan medis. Setibanya di rumah sakit dan telah mendapat perawatan medis, Rio baru berani datang dan mendampingi Pratiwi di rumah sakit hingga sembuh.

"Anggota kami telah ke TKP dan melakukan penyelidikan, menurut dokter ternyata Nurul mengalami diare akut. Jadi ini bukan karena aborsi," kata Kapolsek.

Diberitakan sebelumnya oleh Rakyatku.com, Nurul Pratiwi ditemukan terbaring lemah dan tercium aroma busuk di dalam sebuah masjid di Desa Mangalli Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa pada Rabu, (16/10/2019).

Pratiwi ditemukan oleh warga sekitar dan membuat geger. Dia ditemukan di lantai 2 Masjid Siratal Mustaqim, Jalan Dato Gappa sekitar pukul 15.30 Wita.

Di samping Pratiwi, terlihat sebuah bekas darah yang telah di bersihkan menggunakan kain pel. Meski telah dibersihkan, aroma yang diduga darah tersebut masih tercium menyegat. Warga sekitar sempat menduga Pratiwi baru saja menggugurkan kandungannya atau telah aborsi akibat hubungan di luar nikah.

Belakangan diketahui, pihak kepolisian dari Polsek Pallangga mengklarifikasi, bahwa Pratiwi bukan aborsi atau menggugurkan kandungan. Melainkan terkena penyakit diare akut, hingga terjadi pendarahan hebat di dalam masjid itu.

Pratiwi pun akhirnya dibawa ke RSUD Syekh Yusuf untuk mendapatkan perawatan medis.