Minggu, 20 Oktober 2019 02:00

Gaji Naik 50% Bisa Kurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gaji Naik 50% Bisa Kurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Sebuah studi baru yang diposting di Journal of American Medical Association menunjukkan bahwa pendapatan yang lebih tinggi dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. 

RAKYATKU.COM - Sebuah studi baru yang diposting di Journal of American Medical Association menunjukkan bahwa pendapatan yang lebih tinggi dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. 

Sementara pemotongan gaji dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut sebesar 17 persen.

Tim yang terdiri dari para peneliti dari Rumah Sakit Wanita dan Brigham and Harvard Medical School itu melacak 9.000 peserta antara usia 45 dan 64 selama rentang 17 tahun, dikutip dari World of Buzz, Minggu (20/10/2019).

Tim menemukan bahwa orang-orang yang gajinya naik 50 persen dalam enam tahun memiliki risiko penyakit kardiovaskular hampir 15 persen lebih rendah. 

Sementara mereka yang gajinya turun 50 persen memiliki risiko 17 persen lebih tinggi terkena penyakit itu.

"Ini terutama karena kenaikan upah membuat orang lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gagal jantung," kata Stephen Wang, anggota studi terkemuka dan gelar master Harvard dalam kesehatan masyarakat.

Karena upah yang diturunkan, orang mungkin tidak punya cukup uang untuk pergi ke gym, mungkin merasa lebih cemas atau mungkin memilih untuk makan lebih banyak junk food - yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Stephen Wang menjelaskan bahwa upah yang lebih rendah dapat menyebabkan perubahan dalam kebiasaan makan dan bahwa "orang-orang dengan tekanan finansial lebih cenderung makan makanan murah dan berkalori tinggi".

"Alkohol dan tembakau juga terkait, dan meningkatnya stres dan depresi juga dapat menimbulkan risiko kardiovaskular."