Jumat, 18 Oktober 2019 10:57

Sir Alex Ferguson Dituding Jadi Dalang Pengaturan Skor, Antonio Conte Ikut Terseret

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sir Alex Ferguson. (Foto: Metro)
Sir Alex Ferguson. (Foto: Metro)

Aroma Kasus pengaturan skor kembali terjadi. Melibatkan dua klub papan atas Eropa, Manchester United dan Juventus, serta Sir Alex Ferguson.

RAKYATKU.COM - Aroma Kasus pengaturan skor kembali terjadi. Melibatkan dua klub papan atas Eropa, Manchester United dan Juventus, serta Sir Alex Ferguson.

Skandal itu diungkap oleh salah satu agen sepak bola bernama Giuseppe 'Pino' Pagliara. Dia menuding Sir Alex melakukan pengaturan skor dalam laga Manchester United vs Juventus di ajang Liga Champions saat menghadiri pengadilan kasus suap.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui secara pasti laga mana yang 'diatur' oleh Ferguson. Yang pasti, pertandingan tersebut berlangsung dalam ajang Liga Champions.

Pengadilan yang dihadiri oleh Pugliara ini pernah menyangkut mantan pelatih Timnas Inggris, Sam Allardyce. Karena masalah inilah Allardyce memutuskan mundur dari jabatannya meski baru diangkat sebagai pelatih dua bulan sebelumnya.

Tudingan yang dilontarkan oleh Pugliara melalui jaksa bernama Brian O'Neill di dalam persidangan. Kasus pengaturan skor tersebut melibatkan jam tangan mewah yang diberikan kepada Sir Alex Ferguson.

"Pagliara meluncurkan apa yang disebut sebagai cacian untuk Sir Alex Ferguson menjelang akhir pertemuan, menuduhnya berkonspirasi dengan Pagliara untuk mengatur skor laga antara Juventus, klub yang berhubungan dengan Pagliara dan MU di Liga Champions yang di mana Pagliara berterima kasih kepadanya dengan sebuah jam tangan emas Rolex," demikian pernyataan dari jaksa dikutip dari Football Italia.

Selain itu, Pagliara juga menuding Sir Alex telah mengambil sebagian uang dari kesepakatan transfer. "Dia mengklaim bahwa dirinya telah membayar Ferguson," lanjut jaksa. Tidak hanya itu, Ferguson juga diklaim telah membuka rekening bank di Swiss dengan jumlah yang sangat besar.

Pagliara juga menuduh pelatih Inter Milan, Antonio Conte, untuk kasus yang serupa. Dia mengaku sering bernegosiasi di belakang layar bersama Conte untuk mempermulus transfer pemain yang diinginkan saat masih melatih Chelsea dulu.

"Anda harus memiliki rekening di luar negeri dan di sana kami melakukannya. Sebagai contoh Antonio Conte berkedip ke arah kami dan berkata, 'Ya, saya menginginkan pemain itu, apakah ada sedikit kopi untuk saya Pino?'," tambahnya.

"Ya, itulah yang akan dia katakan: ya tentu saja itu ada dan sekarang saya juga menegosiasikan segelas kopi dan kami tidak sedang membicarakan double espresso," tuturnya.

Sumber: Football Italia