Rabu, 16 Oktober 2019 10:00

Cahaya Remang-remang di Bus, Tangan Pengungsi Myanmar Ini Menjalar ke Tubuh Mahasiswi

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Selasa, 15 Oktober 2019. Saat itu pukul 12.50 dini hari. Mahasiswi berusia 20 tahun ini sedang terkantuk-kantuk. Dia dalam perjalanan bus dari Kemaman ke universitasnya di Kelantan. Tiba-tiba, dia mer

RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Selasa, 15 Oktober 2019. Saat itu pukul 12.50 dini hari. Mahasiswi berusia 20 tahun ini sedang terkantuk-kantuk. Dia dalam perjalanan bus dari Kemaman ke universitasnya di Kelantan. Tiba-tiba, dia merasakan ada sesuatu yang menjalari tubuhnya.

Dia pun terbangun. Dia melihat tangan pria Myanmar yang duduk di sebelahnya, berada di atas pahanya. Pria itu usianya sekitar 28 tahun. Matanya terpejam, seolah-olah tertidur.

Mahasiswi itu mencoba menepis tangan pria cabul yang berstatus pengungsi itu. Namun saat itu, si pria kembali menjalarkan tangannya. Kali ini, menerobos masuk ke baju sang mahasiswi.

Mahasiswi itu sontak bangkit dan membangunkan seorang penumpang pria, meminta bertukar tempat duduk.

Sambil menangis, mahasiswi itu menelepon ayahnya. Dia menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya. 

"Berikan teleponnya ke sopir nak," ujar ayahnya.

Gadis itu lalu memberikan telepon ke sopir dan membiarkan ayahnya berbicara dengan sopir bus.

Untungnya, pengemudi itu sangat pengertian. Ia segera memerintahkan tersangka untuk mengganti kursinya.

Sopir kemudian membawa korban ke kantor Polisi Bukit Besi, untuk mengajukan laporan.

Menurut Harian Metro, Perwira Penanggung jawab Distrik Kepolisian Dungun, Inspektur Baharudin Abdullah mengatakan, bahwa bus ekspres berada di East Coast Highway 2 (LPT2), di sekitar Bukit Besi, Dungun, ketika siswa diserang oleh pria itu. Pria tersebut mengantongi kartu Badan Pengungsi PBB (UNHCR).

Tersangka ditangkap untuk penyelidikan lebih lanjut di bawah Bagian 354 KUHP, karena menyerang dan membuat perasaan tidak enak dari korban.