RAKYATKU.COM, CHINA - Seorang guru di sebuah sekolah dasar di China ditangkap dan dipecat setelah memaksa empat murid makan sampah. Kepala sekolah dan wakilnya juga kena imbasnya, dan harus rela kehilangan pekerjaanya.
Menurut laporan, guru itu menghukum para siswa karena mereka tidak mengosongkan tempat sampah di kamar asrama mereka. Para siswa disuruh menelan kertas, bungkus plastik, dan kulit buah.
Menurut Kan Kan New, insiden itu terjadi bulan lalu di Sekolah Dasar Shuiquan di Zhoukou, Provinsi Henan, China.
Itu terungkap setelah seorang murid berusia 11 tahun dirawat di rumah sakit karena sakit perut.
Bocah itu kemudian menceritakan apa yang terjadi. Dia mengatakan bahwa gurunya, yang bernama Jiang, mengunjungi kamar asramanya pada 7 September dan menemukan tempat sampah belum dikosongkan.
"Dia bertanya siapa yang bertanggung jawab untuk membersihkan [ruangan] hari itu, dan kami semua terlalu takut dan tidak ada yang berani menjawab," kata murid itu, yang bernama Ling Ling.
"Lalu dia berkata: Jika tidak ada yang mau bicara, kalian semua harus makan sepotong sampah secara bergantian sampai sampahnya habis," tambahnya.
Setelah itu, guru kemudian meninggalkan asrama.
Karena khawatir akan dihukum lebih lanjut, para anak-anak itu mengikuti perintah gurunya dan memakan sampah.
Rekaman pengawasan yang dikeluarkan oleh media Tiongkok menunjukkan sejumlah siswa berbaris di luar kamar asrama mereka setelah guru memberi perintah.
Selain Ling Ling, teman-teman sekamarnya juga ditemukan memiliki sampah di perut mereka setelah menjalani pemeriksaan medis.
Satu orangtua mengatakan kepada reporter bahwa anaknya menderita sakit maag setelah makan dua potong plastik seukuran paku. Satu lagi terpaksa pindah sekolah karena trauma.
Lou, seorang guru dari sekolah itu membela Jiang dan mengatakan dia tidak memaksa murid-muridnya untuk makan sampah.
"Dia hanya membuat komentar karena dia marah," kata Luo kepada reporter.
Menurut Luo, setelah Jiang mengetahui bahwa beberapa murid benar-benar memakan sampah itu pada keesokan harinya, sekolah memerintahkan semua murid untuk menjalani pemeriksaan fisik.
Biro pendidikan setempat meluncurkan penyelidikan ke sekolah itu setelah menerima keluhan dari orang tua siswa pada 10 September.
Otoritas menganggap bahwa Jiang berperilaku buruk dan sekolah memiliki masalah manajemen, dan ditahan pada 11 September.
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dipecat pada hari yang sama.
"Jiang akan memiliki 100 cara untuk menangani masalah ini, tetapi ia memilih satu yang paling ia harus hindari," kata seorang juru bicara.
Sekolah sekarang diberi waktu 60 hari untuk memperbaiki masalahnya.