Rabu, 16 Oktober 2019 08:18

Turki Menahan 50 Bom Nuklir AS Sebagai 'Sandera'

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Via The Sun
Foto: Via The Sun

50 Bom nuklir B61 era Perang Dingin telah lama disimpan di Pangkalan Udara Incirlik, yang berada 100-250 mil dari perbatasan Suriah.

RAKYATKU.COM, TURKI - Sebanyak 50 bom nuklir milik AS dijadikan 'sandera' oleh Turki, dan telah menjadi potensi tawar-menawar Washington dengan Ankara.

The Guardian melaporkan bahwa Bom nuklir B61 era Perang Dingin telah lama disimpan di Pangkalan Udara Incirlik, yang berada 100 mil dari perbatasan Suriah.

Sekarang, ketika Turki melancarkan serangan di Suriah, para pejabat AS sedang meninjau rencana untuk mengevakuasi bom-bom tersebut.

"Senjata-senjata itu pada dasarnya adalah sandera bagi pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan," kata seorang pejabat senior AS pada The New York Times, Senin (14/10/2019).

"Potensi masalah telah dibahas selama lebih dari satu dekade," kata mantan pejabat itu. "Dan sekarang kita akhirnya sampai pada titik di mana ini adalah masalah yang tidak bisa lagi kita abaikan."

Pejabat itu menambahkan bahwa diplomat Turki juga menanggapi seruan mereka untuk memindahkan bom tersebut, karena Turki akan mulai mengembangkan bomnya sendiri.

Itu sejalan dengan pernyataan Presiden Erdogan sebelumnya, yang mengatakan bahwa dia akan meningkatkan persenjataan nuklir Turki.

"Beberapa negara memiliki rudal dengan hulu ledak nuklir - bukan hanya satu atau dua. Tetapi [mereka mengatakan] saya seharusnya tidak memiliki rudal dengan hulu ledak nuklir. Saya tidak menerima ini," kata Erdogan bulan lalu, menurut kantor berita Anadolu.

Menurut laporan, bom-bom itu tidak memiliki fungsi operasional dalam rencana perang. Untuk mengerahkan mereka, AS harus terbang dengan pesawat untuk mengangkutnya.

Turki tidak memiliki pesawat bersertifikat untuk membawa senjata nuklir.