Senin, 14 Oktober 2019 19:10

Sembilan Santri Bantaeng Dilarikan ke RS, KPAI: Kemana Kemenag?

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pondok Pesantren As'Adiyah Dapoko, Bantaeng.
Pondok Pesantren As'Adiyah Dapoko, Bantaeng.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan adanya beberapa siswa di Pondok Pesantren As'Adiyah Dapoko Kecamatan Eremerasa, Bantaeng yang dirawat di rumah sakit.

RAKYATKU.COM,BANTAENG - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan adanya beberapa siswa di Pondok Pesantren As'Adiyah Dapoko Kecamatan Eremerasa, Bantaeng yang dirawat di rumah sakit.

Diketahui, beberapa siswa pada September 2019 dirawat di RS. Penyebabnya diduga karena faktor telat makan. Santri yang sakit merupakan pelajar yang mondok di ponpes itu.

Komisioner KPAI, Jasra Putra mengaku, bahwa pihaknya sangat menyayangkan perlindungan kesehatan anak-anak santri.

"Tentu pemerintah dalam hal ini Kemenag Bantaeng perlu melakukan investigasi terkait peristiwa yang banyak korban anak," ujarnya kepada Rakyatku.com, Senin (14/10/2019).

Ia juga memahami bahwa tugas pondok pesantren sangat berat. 

"Karena pengasuhan orang tua otomatis dialihkan kepada lembaga, maka sejatinya peran-peran orang tua dalam menjaga anak dan termasuk memastikan makanan yang dikonsumsi anak sehat dan bergizi bagi anak. Sehingga tumbuh kembang anak dan kesehatannya tidak terganggu," jelasnya.

"Pemerintah dan DPR sudah mengesahkan UU Pesantren tahun 2019 dengan harapan kualitas layanan pendidikan pesantren semakin meningkat dan anak-anak bisa terlindungi secara baik," ujarnya.

Sebelumnya, Pimpinan Ponpes As'Adiyah Dapoko, Hamzah mengakui bahwa ada beberapa siswa yang sakit karena terlambat makan.

Saat ini, kata dia, pihaknya memperketat aturan jadwal makan siswa yang mondok. "Jadi waktu makan, harus makan. Tidak boleh ditunda-tunda," tegasnya.

Pondok Pesantren As'Adiyah Dapoko terdiri atas tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). 

Jumlah santri mencapai 727. Sebagian tinggal dalam asrama, sebagian lainnya tinggal bersama keluarganya atau tidak mondok.