Kamis, 10 Oktober 2019 11:20

Rusia Sebarkan Unit Rahasia untuk Melakukan Pembunuh di Seluruh Eropa

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Personil militer mengenakan pakaian pelindung saat mereka menyelidiki serangan Salisbury novichok, yang dianggap sebagai ulah unit 29155 (Getty Images)
Personil militer mengenakan pakaian pelindung saat mereka menyelidiki serangan Salisbury novichok, yang dianggap sebagai ulah unit 29155 (Getty Images)

Rusia dilaporkan telah mengerahkan unit GRU rahasia yang dikenal sebagai '29155' untuk melakukan pembunuhan dan menyebarkan gejolak di Eropa.

RAKYATKU.COM - Rusia dilaporkan telah mengerahkan unit GRU rahasia yang dikenal sebagai '29155' untuk melakukan pembunuhan dan menyebarkan gejolak di Eropa.

Unit rahasia ini diyakini telah beroperasi selama setidaknya 10 tahun. Pejabat keamanan Barat percaya bahwa mereka juga berada di balik percobaan pembunuhan mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal.

Skripal dan putrinya, Yulia, diracuni dengan novichok di Salisbury pada Maret tahun lalu.

Menurut sumber-sumber intelijen, Presiden Vladimir Putin juga mengirim unit 29155 untuk melakukan kudeta di Montenegro, yang gagal.

Badan intelijen NATO dan Uni Eropa telah lama menduga bahwa organisasi pusat berada di belakang serangan Salisbury, serta peristiwa-peristiwa destabilisasi lainnya di seluruh benua.   

Dan sekarang dugaan semakin kuat berkat laporan ini, yang diterbitkan New York Times.

Dua pejabat intelijen di Eropa mengatakan bahwa laporan tentang bagaimana unit itu berupaya menabur kekacauan di seluruh benua, 'kredibel'.  

Satu sumber, yang berbasis di Brussels, mengatakan bahwa Rusia telah menyusun kembali versi metode Perang Dingin sejak 2008, atau bahkan sebelumnya. 

"Beberapa orang akan menunjukkan kecerobohan operasi mereka. Tetapi dalam setiap kasus mereka dapat mencapai target dan dalam beberapa kasus bahkan menghilangkannya," kata sumber itu. 

"Mereka telah membuktikan bahwa mereka dapat menjangkau siapa pun, tetapi mereka juga telah membuktikan bahwa setidaknya sejauh ini, jelas Rusia terlibat."

Seorang pejabat intelijen kedua dari negara Eropa Tengah mengatakan unit itu diperkirakan akan dihubungkan dengan lebih banyak insiden yang telah melanda benua itu.

Sumber: Daily Mail/ New York Times