Rabu, 09 Oktober 2019 14:46

NH Cerita Proses Ina Kartika Jadi Ketua DPRD Sulsel: "Saya Dikabari Via WA"

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
NH Cerita Proses Ina Kartika Jadi Ketua DPRD Sulsel: "Saya Dikabari Via WA"

DPP Partai Golkar telah memutuskan Andi Ina Kartika Sari sebagai calon ketua DPRD Sulawesi Selatan definitif periode 2019-2024.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - DPP Partai Golkar telah memutuskan Andi Ina Kartika Sari sebagai calon ketua DPRD Sulawesi Selatan definitif periode 2019-2024.

Terkait hal tersebut, Ketua DPD I Golkar Sulsel, Nurdin Halid (NH) membeberkan proses panjang terpilihnya Ina Kartika sebagai suksesor Moh Roem di kursi pucuk pimpinan DPRD Sulsel selama lima tahun kedepan.

"Jadi setelah ada hasil assessment timsel, itu langsung kita kirim ke DPP. Kemudian pada 2 Oktober saya diminta mempresentasikan hasil assessment timsel dihadapan ketua umum," ungkap NH kepada Rakyatku.com, Rabu (9/10/2019).

Berselang tiga hari kemudian, kata NH, keputusan soal pimpinan definitif itu baru diterimanya. Menariknya, keputusan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto melalui pesan singkat via WhatsApp.

"Sabtu malam (5/10/2019) barulah ketua umum menyampaikan kepada saya melalui WhatsApp yang memutuskan Andi Ina Kartika Sari sebagai ketua DPRD Sulsel definitif periode 2019-2024," pungkas mantan ketua umum PSSI itu.

Diketahui, NH baru menjemput SK asli Ina Kartika dari DPP Golkar di Jakarta pada Selasa (8/10/2019) kemarin. SK tersebut selanjutnya akan diteruskan ke Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Sulsel untuk ditindaklanjuti.

Pelantikan pimpinan definitif DPRD Sulsel periode 2019-2024 sendiri dijadwalkan pada akhir Oktober ini. Sebelum pelantikan, Sekwan DPRD Sulsel bersurat terlebih dahulu kepada gubernur Sulsel yang selanjutnya diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dibuatkan SK.

Sebagai ketua DPRD Sulsel, Ina Kartika akan didampingi oleh empat orang pimpinan lainnya selaku wakil ketua. Mereka adalah Syaharuddin Alrif (NasDem), Darmawangsyah Muin (Gerindra), Ni'matullah (Demokrat), serta Muzayyin Arif (PKS).