Minggu, 06 Oktober 2019 06:30

Si Pria Kabur Usai Pesta Nikah, Mempelai Wanita Tanggung Utang Rp1,6 M

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Si Pria Kabur Usai Pesta Nikah, Mempelai Wanita Tanggung Utang Rp1,6 M

Seorang wanita asal Thailand mesti menanggung utang setelah pengantin pria yang katanya miliarder kabur setelah resepsi pernikahan mewah pada Mei lalu.

RAKYATKU.COM - Seorang wanita asal Thailand mesti menanggung utang setelah pengantin pria yang katanya miliarder kabur setelah resepsi pernikahan mewah pada Mei lalu.

Wanita berusia 30 tahun yang diidentifikasi bernama Da itu bertemu dengan si pria yang berusia 50 tahun pada Maret lalu. Kemudian, si pria melamar wanita itu keesokan harinya, dikutip dari Asia One, Minggu (6/10/2019).

Sang pria mengenalkan dirinya sebagai Nat dan mengatakan dia adalah CEO kaya yang memiliki urusan bisnis di Hong Kong.

Pasangan itu mendaftarkan pernikahan mereka bulan berikutnya dan mengirimkan undangan ke pesta pernikahan di sebuah hotel mewah di provinsi Buri Ram.

Hanya sekitar 10 teman mempelai pria yang menghadiri resepsi, dan segera setelah itu dia mengatakan harus pergi ke Hong Kong.

Dia menolak untuk membayar tagihan dan cek kasir, untuk mahar juga lenyap.

Ibu dari pengantin wanita itu mengatakan total biaya pernikahan mencapai 3,5 juta baht atau setara Rp1,6 miliar.

Seorang penyelenggara pernikahan mengatakan dia dipekerjakan dengan bayaran 300.000 baht, menurut Bangkok Post.

"Itu benar-benar acara yang hebat," kata penyelenggara dalam sebuah posting Facebook. "20 anggota tim kami menghabiskan tiga malam dan hari mengatur pesta."

Keluarga pengantin wanita hanya bertemu pengantin pria sekali sebelum resepsi, di pemakaman seorang kerabat. Dia dilaporkan memberi tahu mereka bahwa dia adalah penasihat mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, dan memberi kesan bahwa dia kaya.

Dia mengatakan kepada pemilik hotel tempat resepsi diadakan bahwa dia menjalankan penerbangan charter antara Thailand dan Hong Kong.

Hotel mengatakan pengantin wanita bisa melunasi tagihan dengan cara mencicil, tetapi perencana pernikahan menuntutnya atas tagihan yang belum dibayar.

Pengantin perempuan yang ditolak cintanya juga mencari bantuan hukum, dan dilaporkan mengajukan gugatan cerai.