Rabu, 02 Oktober 2019 17:37

Alasan Istri Campakkan Suami Saat Diberitahu Dia Akan Mati Dalam 5 Tahun

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Saat wanita ini mengetahui bahwa suaminya sakit parah dan hanya memiliki lima tahun untuk hidup, dia memutuskan untuk meninggalkannya.

RAKYATKU.COM, AUSTRALIA - Berjanji untuk saling mencintai sampai maut memisahkan adalah bagian terpenting dari janji pernikahan.

Tetapi bagi seorang wanita berusia 33 tahun, saat dia mengetahui bahwa suaminya sakit parah dan hanya memiliki lima tahun untuk hidup, dia memutuskan untuk meninggalkannya.

Dalam sebuah esai pribadi di MamaMia, wanita Australia anonim itu mengklaim bahwa keluarganya sudah tidak harmonis selama lebih dari setahun.

"Putra kami berusia dua tahun dan dia adalah satu-satunya alasan kami masih bersama," katanya.

Tapi, dia akhirnya menyerah dan memutuskan meninggalkannya. Jadi apa sebenarnya alasannya?

Wanita itu mengatakan bahwa suaminya adalah seorang perokok, dan dia selalu berjanji untuk berhenti namun tidak melakukannya.

Pada suatu pagi, dia memaksa suaminya pergi ke dokter karena dia menderita batuk yang parah dan terus menerus.

Rupanya dokter mendiagnosis suaminya dengan emfisema, penyakit paru obstruktif kronis yang menyebabkan kesulitan bernafas dan membuat penderita berisiko mengalami gagal jantung dan pneumonia.

Dokter juga mengatakan bahwa dia bisa mati dalam waktu lima tahun. Tapi, bukanya ngeri, pria itu bercanda: "Oh, baiklah, jika ini akhirnya - saya mungkin tetap akan merokok."

Dokter kemudian memberi tahu pria itu bahwa dia bisa hidup lebih lama jika dia berhenti merokok sekarang. Tapi wanita itu menyadari bahwa suaminya tidak mendengar saran dokter.

"Panggil saya egois, tetapi pada pagi hari suami saya diberi tahu bahwa dia akan mati, saya yakin dia terlalu egois," tulisnya.

Dan, melihat keengganan suaminya untuk menghentikan kebiasaan yang akan membunuhnya membuat wanita itu menyadari bahwa pernikahannya telah berakhir.

"Sebagai seorang ibu, saya tahu pada saat itu saya harus menyelamatkan putra saya," tulisnya.

"Saya tidak akan membuatnya tumbuh dewasa, mengawasiku merawat ayahnya - yang memilih untuk tidak melakukan apa pun untuk membantu dirinya sendiri."

Terlebih lagi, wanita itu juga mengakui bahwa dia "menyelamatkan dirinya sendiri" dari suaminya.

Dia menambahkan: "Panggil saya egois tapi saya tidak punya niat untuk menjaga seorang pria yang tidak cukup peduli tentang kami, bahkan demi bangun lebih awal untuk putranya, apalagi berhenti merokok sehingga dia bisa hidup lebih lama."

Namun, wanita itu mengatakan bahwa prediksi dokter ternyata salah. 10 tahun setelah mereka berpisah, mantan suaminya masih hidup.

Namun, dia kabarnya tidak bisa lagi berjalan, dan telah menjalani operasi transplantasi organ. Dia juga harus hidup dengan tangki oksigen.

Dia mengatakan bahwa dia mengetahui itu karena putranya sesekali mengunjungi ayahnya.

Dia juga diberitahu bahwa mantan suaminya telah mendapatkan pacar baru, tak lama setelah dia pergi. Dan wanita itulah yang telah merawatnya.