Jumat, 27 September 2019 04:00

Apa Cuma Anda Saja yang Belum Tahu Sejarah Pulpen Seperti Ini

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi (Foto: wikihow.com)
Ilustrasi (Foto: wikihow.com)

Anda harus berterima kasih loh sama pulpen. Ya, bayangkan saja, bagaimana susahnya menulis, jika tak ada alat tulis satu ini. Anda menggunakan pulpen bertahun-tahun, saat bersekolah, masuk perguruan t

RAKYATKU.COM - Anda harus berterima kasih loh sama pulpen. Ya, bayangkan saja, bagaimana susahnya menulis, jika tak ada alat tulis satu ini. Anda menggunakan pulpen bertahun-tahun, saat bersekolah, masuk perguruan tinggi, bahkan di suatu kesempatan saat ini.

Tapi apa cuma saya saja yah, yang belum tahu sejarah pulpen seperti apa. Berikut adalah sejarah singkat bagaimana pulpen tercipta hingga seperti yang kita punya sekarang.

Diawali pada tahun 2500 SM, bangsa Mesir menggunakan tinta untuk menulis di atas kulit hewan. Pada abad ke 4 SM, China mengembangkan tinta hitam untuk menulis di atas bambu atau kayu menggunakan bulu angsa sebagai pena. 

Dikutip dari sindonew.com, pada waktu yang sama, India mengembangkan tinta untuk menulis naskah agama. Alat tulisnya terbuat dari karbon hasil pembakaran tulang.

Mulai memasuki tahun Masehi, pada zaman kekhalifahan Abu Tamim Al-Muitz, Dinasti Fatimiyyah menghendaki adanya alat tulis praktis yang bisa dibawa ke mana pun tanpa botol tinta. Pada masa ini, hanya raja-raja dan keturunannya yang mampu memiliki alat tulis seperti ini.

Temuan ini disempurnakan oleh Lewis Edson Waterman pada tahun 1883 dengan sebutan Resevoir Pen/Fountain Pen. Tapi dia merasa belum sempurna, karena tinta tersebut tidak anti-air.

Pengembangan tinta anti-air tapi yang masih menggunakan alat tulis dari bulu burung sejak tahun 1890-1912 disebut tinta iron gall. Tinta ini dipopulerkan oleh William Shakespeare yang kita kenal sebagai penulis cerita romansa terkenal dengan "Romeo dan Juliet".

Nah, masuk ke zaman ballpoint, nih. Dikembangkan oleh J.J Loud pada tahun 1888 dan berhasil disempurnakan 55 tahun kemudian oleh Marcel Bich hingga bentuknya seperti apa yang ada di tangan kita sekarang.

Ternyata benda kecil yang sering kita gunakan memiliki sejarah panjang sejak tahun Sebelum Masehi.