Sabtu, 21 September 2019 07:39

Kakek Perkosa Bocah 12 Tahun, Lalu Kirim Surat Cinta, "Saya Merindukanmu" 

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Seorang kakek berusia 61 tahun mencoba mengirim "surat cinta" kepada seorang bocah perempuan berusia 12 tahun, sebagai upaya untuk merayunya. Tetapi, "misinya" digagalkan, ketika polisi berhasil menan

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Seorang kakek berusia 61 tahun mencoba mengirim "surat cinta" kepada seorang bocah perempuan berusia 12 tahun, sebagai upaya untuk merayunya. Tetapi, "misinya" digagalkan, ketika polisi berhasil menangkapnya di Bintaro Jaya, Tangeran, Banten.

Dalam surat itu, kakek memanggil gadis itu "Gadis manisku". Berikut sepotong surat puitisnya:

"Kepada gadis manisku yang masih marah,
(Kepada gadis itu) yang telah merebut dan merayu hatiku,
(Kepada gadis itu) yang telah membuatku tak berdaya,
Ketika aku menulis surat ini,
aku merindukanmu ..."

Yang lebih menyeramkan adalah, kakek ini tidak hanya ingin merayu gadis kecil itu, tetapi ia memiliki niat untuk menjadikan bocah itu pemuas nafsunya.

Polisi mengungkapkan, korban pernah diperkosa pada Maret 2019 oleh kakek itu, tetapi dia tetap diam. Namun, pada Agustus 2019, kakek kembali dan mencabuli bocah malang itu.

Rupanya, lelaki tua itu - yang menuliskan namanya sebagai "Alfa Romeo" dalam surat-suratnya - telah mengirim beberapa "surat cinta" kepada anak itu. Laporan lebih lanjut mengungkapkan, pria itu memiliki seorang istri, yang seusia dengannya. Mereka tinggal di rumah kontrakan di dekat kawasan Bintaro Jaya.

Syukurlah, rencana jahat kakek terungkap ketika ayah korban menemukan "surat cinta". Sang ayah berkata, surat-surat itu terlihat seperti ditulis oleh seseorang yang sedang jatuh cinta.

Setelah korban menceritakan semua yang terjadi padanya kepada orang tuanya, sebuah laporan polisi dibuat pada 19 Agustus 2019. 

Namun demikian, lelaki tua itu tidak segera ditangkap, karena penyelidikan dilakukan sebelum penangkapannya. Investigasi polisi mengungkapkan, tersangka juga melakukan tindakan serupa terhadap anak-anak lain.

Setelah itu, polisi memutuskan untuk menangkap tersangka. Video penangkapan dibuat viral dan Anda dapat menontonnya di bawah:

Sedangkan untuk korban, dia saat ini menjalani terapi, karena dia mengalami trauma. Dia bahkan tidak ingin meninggalkan rumahnya atau pergi ke sekolah setelah kisahnya keluar.