Kamis, 19 September 2019 18:50

Bagian "Janji" Prof Andalan, Pemprov Sulsel Mulai Bahas Perencanaan Pembangunan RS Tipe D di Pulau

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman membuka Workshop Rencana Pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman membuka Workshop Rencana Pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkep, serta Pengenalan Konsep Layanan Kesehatan Berbasis Gugus Pulau Provinsi Sulsel, di Kantor Dinas Kesehatan Sulsel, Kamis (19/9/2019).

“Ini merupakan sebuah terobosan, membangun Rumah Sakit tipe D di Kepulauan,” ujar Sudirman.

Rencana pembangunan Rumah Sakit ini merupakan bagian dari visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) untuk membangun enam Rumah Sakit Regional. 

Dalam proses berjalan, Pemprov Sulsel melalui Dinas Kesehatan telah memulai proses pembangunan tiga rumah sakit antara lain Parepare, Palopo, Bone, dan menyusul Rumah Sakit di Liukang Tangaya ini.

Selain membangun enam rumah sakit regional, Pemprov Sulsel juga mulai menyediakan fasiltas ambulans laut untuk mendukung pemerataan kesehatan masyarakat pulau.

“Perihal Ambulans laut, masih dibutuhkan mitigasi untuk mengetahui kebutuhan pulau yang bervariasi dengan memperhatikan teknis, fungsional, komersialnya,” jelasnya.

Sudirman menambahkan, perencanaan pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Liukang Tangaya, hanya bisa dicapai dari darat selama dua hari dan dua malam. Pembangunan rumah sakit ini rencana menjadi Rumah Sakit pulau terjauh dan mampu mengaver 20.000-an penduduk pulau di sekitarnya.

“Pemprov tetap komitmen untuk menghadirkan rumah sakit regional untuk pemerataan pembangunan layanan kesehatan,” tambahnya.

Dia pun mengingatkan kembali agar pembangunan harus mengedepankan aspek fungsional sebab Sulsel masih memiliki banyak pekerjaan rumah di bidang kesehatan.

“Kita harus punya blue print, sehingga ada visi misi jangka panjang, walaupun berganti kepala daerah, program strategis bisa terus berjalan,” tegasnya

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr. Bahtiar Baso menyebutkan, pelayanan kesehatan menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat pulau. Baso menyebutkan masalah kesehatan merupakan masalah kemanusiaan yang membutuhkan solusi jangka pendek, menengah, dan panjang.

“Kesehatan dan Pendidikan merupakan masalah dikepulauan. Masih banyak anak di Pulau yang datang sekolah di daerah daratan. Sehingga, kita harus mencarikan solusi. Dibutuhkan studi yang konferensif, kadang kita buat terobosan tapi operasionalnya berat. kita tidak mau Rumah Sakit tipe D ini dibangun tanpa optimis, harus ada optimis dan realistis,” ujar Baso.

“Dalam APBD pokok, juga ditambahkan ambulans laut yang akan diperuntukkan wilayah kepulauan di Sulsel. Ambulans laut ada dua untuk Pangkep. Ambulans laut selanjutnya untuk Selayar, Sinjai, dan Luwu Timur,” tutup Baso.