Kamis, 05 September 2019 16:15

Setahun Prof Andalan: Banyak Ujian dan Masalah

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan). 
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan). 

Hari ini, tepat setahun pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan). 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Hari ini, 5 September 2019, tepat setahun pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan). 

Nurdin Abdullah mengaku ada begitu banyak ujian dan cobaan yang dihadapi selama 365 hari itu. Salah satunya yang menjadi catatan sejarah, adalah hak angket dari DPRD Sulsel. 

"Tidak terasa setahun berlalu, tepat hari ini tanggal 5 September kami diberi amanah oleh masyarakat untuk mengabdikan diri kami. Banyak ujian, cobaan hingga masalah-masalah yang kami hadapi, tetapi alhamdulillah semua itu bisa kita hadapi berkat dukungan dan doa dari seluruh masyarakat," tulis akun Instagram Nurdin Abdullah sesaat lalu.

Tentu, mantan bupati Bantaeng dua periode itu enggan jatuh di lubang yang sama dalam menjalankan roda pemerintahan Sulsel hingga empat tahun ke depan. Pembangunan hingga pengembangan sumber daya manusia menjadi fokus utamanya.

"Bismillah, semoga di tahun yang akan datang, masyarakat bisa betul-betul merasakan kehadiran pemerintah dalam proses pembangunan hingga pengembangan sumber daya manusia," demikian NA.

Perbaikan Sistem Tatakelola Pemerintahan

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasdullah mengatakan, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman dalam setahun ini sudah banyak melakukan hal mendasar terutama perbaikan sistem tatakelola pemerintahan yang bersih melayani.

“Pembenahan itu memang bukan pembangunan fisik semata, tapi perubahan sistem tatakelola pemerintahan yang tidak nampak secara fisik, seperti penanganan reformasi birokrasi mulai dari perampingan kelembagaan yang efisien dan juga efektif, dari yang gemuk boros menjadi ramping, penertiban aset dari yang kecil sampai nilai yang besar yang dikuasai pihak lain lalu ditarik kembali menjadi milik Pemprov, membuka akses layanan publik dalam rangka transparansi dan perbaikan kualitas layanan dengan pendekatan Sistem Pemerintahan Berbasi Elektronik (SPBE),” urainya.

Di samping itu, lanjut Hasdullah, penguatan pokja mandiri pengadaan barang dan jasa juga terus dilakukan sehingga broker proyek tidak punya ruang lagi, sistem perencanaan dan penganggaran sudah dengan sistem digital sehingga program kegiatan tak ada lagi titipan atau naik di tengah jalan karena sistem perencanaan itu dikunci. Pun tunjangan kinerja pegawai yang berbasis kinerja, kemudian postur APBD yang memperbesar belanja modal dan bantuan daerah, serta menghapus belanja yang tak prioritas.

“Progres pemprov pada bagian ini adalah hal mendasar tapi tidak nampak mata dan tantangannya besar karena merubah tatakelola pola lama ke pola baru untuk menghadirkan pemerintahan yang baik,” imbuh Hasdullah.

Hasdullah juga menyebutkan terkait dengan progres fisik juga sudah berjalan tahun ini. Saat ini Pemprov sedang membangun infrastruktur jalan baru sekitar 130 km ruas Sabbang-Seko, ruas Bua Toraja dan ruas Pangkep Bone, di samping itu juga terus melakukan pemeliharaan jalan provinsi lainnya. 

“Pembangunan di bidang sektor pertanian hilirisasi dan pembangunan pendidikan dan kesehatan sedang berjalan. Terkait pembangunan rumah sakit regional dan rest area sedang fokus dengan berbagai hambatan yang ada di lapangan seperti pembebasan tanah, pembangunan sektor lain seperti pariwisata terintegrasi, investasi dan lingkungan hidup dan lainnya tetap didorong dan dikontrol pelaksanaannya, termasuk upaya Pemprov Sulsel untuk mendapatkan alokasi anggaran transfer pusat DAK untuk pembiayaan infrastruktur dan merintis berbagai kerjasama investor dalam rangka kemajuan dan kesejahteraan rakyat,” terangnya.

“Segala kelemahan yang ada tentu menjadi bahan evaluasi untuk terus dibenahi, tapi yang saya tangkap dalam kepemimpinan Nurdin Abdullah adalah komitmen kuat beliau untuk membangun daerah pro rakyat dan saya yakin waktu kemudian yang akan membuktikannya, Mari kita beri kesempatan dan support percepatan pembangunan di Sulsel dibawah kepemimpinan Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman,” pungkas Hasdullah.