Senin, 02 September 2019 00:22

Kedepankan Edukasi, Ismak Kritik Tagline Kandidat yang Rusak Bahasa

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua IKA Unhas Jabodetabek, Muhammad Ismak bersama Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Zulficar Mochtar.
Ketua IKA Unhas Jabodetabek, Muhammad Ismak bersama Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Zulficar Mochtar.

Ketua IKA Unhas Jabodetabek, Muhammad Ismak mengutarakan keinginannya untuk maju dalam Pilwalkot Makassar 2020 mendatang salah satunya karena ingin memberikan edukasi.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ketua IKA Unhas Jabodetabek, Muhammad Ismak mengutarakan keinginannya untuk maju dalam Pilwalkot Makassar 2020 mendatang salah satunya karena ingin memberikan edukasi.

"Salah satu penyumbang besar kerusakan bahasa itu ada dari kontestasi politik semacam Pilkada. Saya berharap kami dalam kontestasi ini tidak memberi kerusakan tapi turut mengedukasi serta belajar bersama," ungkap Ismak dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rakyatku.com, Minggu (1/9/2019).

Pernyataan Ismak tersebut guna menyoroti tagline-tagline atau jargon-jargon para kandidat yang kerap merusak tatanan bahasa. Ismak menilai, kadang-kadang jargon itu dibuat tanpa melihat kaidah dan logika yang benar. Sehingga saat dikampanyekan dengan masif dan dikonsumsi publik, maka publik beranggapan bahwa itu bahasa yang benar.

"Jangankan bahasa Indonesia atau bahasa ibu kita, bahasa asing saja kadang kita keliru menggunakannya," ujarnya.

Menurut Ismak yang juga ketua Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) ini, jargon-jargon tersebut kadang dibuat hanya untuk mengejar popularitas semata tanpa melihat dari segi edukasinya.

"Mereka tidak memperhatikan apakah melanggar kaidah baik disengaja atau tidak disengaja. Seringkali jargon itu dibuat hanya demi mengejar popularitas atau menjadi viral tapi disisi lain justru merusak khazanah bahasa kita," demikian Ismak.