Jumat, 30 Agustus 2019 21:01

Aulia Kesuma Pakai Timer Obat Nyamuk untuk Rekayasa Kebakaran, Tiru Prada DP?

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aulia Kesuma dan mobil yang dia bakar.
Aulia Kesuma dan mobil yang dia bakar.

Aulia Kesuma (35), wanita yang jadi otak pembunuhan suami Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, Dana (23), sempat merekayasan kebakaran di rumahnya Lebak Bulus, Jakarta, pada Sabtu dini hari, 24 Agustu

RAKYATKU.COM, SUKABUMI - Aulia Kesuma (35), wanita yang jadi otak pembunuhan suami Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, Dana (23), sempat merekayasan kebakaran di rumahnya Lebak Bulus, Jakarta, pada Sabtu dini hari, 24 Agustus 2019.

Saat itu, usai pembunuh bayaran menghabisi Pupung dan Dana, Aulia Kesuma dan pria yang dia sebut-sebut anaknya, Geovanni Kelvin (24), sempat merekayasa kebakaran di rumahnya.

Dia menyiram rumah dengan bensin, lalu memakai timer obat nyamuk yang di ujungnya ditaruh pentol korek api. Cara ini pernah dilakukan Prada Deni Permana (DP) saat hendak membakar kekasihnya, Vera Oktaria yang dibunuh di Palembang.

Api sempat membakar rumah, namun berhasil dipadamkan warga setempat. Karena cara itu tak berhasil, Aulia Kesuma dan Dana akhirnya mengubah rencana dengan membakar mayat korban dalam mobil di Cidahu, Sukabumi.

Lokasi itu sepi. Aulia pernah melewati kawasan itu saat mengantar Dana ke pesantren. Karenanya, dia dan Kelvin kemudian memilih lokasi itu untuk menghilangkan jejak dengan membakar jasad korban.

Sebelumnya, Pupung dihabisi di rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta pada Jumat malam. Saat itu, Aulia Kesuma yang membawa empat pembunuh bayaran dengan mobil, menyembunyikan mereka di garasi.

Dia lalu masuk dan memberi minuman jus bercampur obat tidur kepada suaminya, Pupung Sadili. Usai menghabiskan jus tersebut, Aulia lalu mengajak Pupung masuk kamar. Dia melayani korban untuk berhubungan suami istri.

Setelah itu, Pupung tertidur. Aulia lalu memanggil para eksekutor. Pupung lalu dibekap dengan handuk yang dilumuri alkohol hingga tewas.

Usai menghabisi Pupung, para eksekutor kembali sembunyi. Saat Dana datang sekitar pukul 23.00 WIB, Kelvin lalu mencekokinya dengan miras. Saat mabuk, para eksekutor bayaran kembali beraksi membekap Dana hingga tewas.

Kepada penyidik sebagaimana diungkap Kapolres Sukabumi, AKBP Nahriadi, Aulia Kesuma mengaku, pembunuhan ini dilakukan karena dia sakit hati Pupung tidak mau diajak kompromi untuk menjual rumah itu. Aulia Kesuma berutang di bank, dan harus membayar cicilan Rp200 juta perbulan. Sehingga dia hendak menjual rumah itu sebagai penutup utang.

Namun Pupung menolak. Alasannya, di rumah itu masih ada hak putranya, Dana.