RAKYATKU.COM - Sebuah foto menampilkan seorang wanita yang berlumuran darah dengan tenang mengisap sebatang rokok. Aksinya itu dilakukan beberapa saat setelah dia diduga menikam pacarnya akibat cemburu.
Foto itu menampilkan perempuan bernama Yuka Takaoka dengan santai menelepon temannya setelah serangan pisau yang membuatnya menjadi sensasi media sosial di Jepang, dikutip dari Mirror Online, Selasa (27/8/2019).
Di belakangnya, ada mantan pacarnya yang bernama Phoenix Luna yang terbaring telentang dengan perut teriris.
Takaoka ditangkap atas insiden itu pada 23 Mei lalu dan terlihat menyeringai di depan kamera ketika dia dibawa pergi oleh petugas.
Sejak serangan itu, puluhan akun Instagram bermunculan untuk mendukung Takaoka dan "kejahatan hasrat" -nya.
Pendukungnya mengatakan dia "terlalu cantik untuk menjadi tersangka pelaku pembunuhan".
Beberapa akun media sosial menampilkan Takaoka tersenyum dengan pisau berdarah di tangannya dan sebatang rokok menggantung di bibirnya.
Dapat dipahami bahwa pasangan ini baru saja pindah ke kompleks apartemen Ward Shinjuku di Tokyo di mana insiden tersebut terjadi.
Luna dan Takaoka bekerja di distrik Kabukicho dan diperkirakan Takaoka menjadi cemburu pada gadis-gadis yang akan menggoda pasangannya.
Laporan menunjukkan bahwa Takaoka menjadi marah dan menusuk pacarnya setelah menemukan gambar intim dari gadis lain di teleponnya.
Luna secara ajaib selamat dari serangan buas dan mengatakan dia tidak memiliki niat buruk untuk wanita muda yang diduga mencoba mengambil nyawanya.
Dia hanya diberi kesempatan 20 persen untuk bertahan hidup oleh dokter tetapi sekarang telah pulih untuk berbicara tentang cobaannya.
Berbicara kepada Tokyo Reporter, Luna berkata: "Saya tidak menyimpan dendam. Saya pikir ada alasan baginya untuk menikam saya. Itu juga berkat dia bahwa saya dapat mencapai penjualan yang saya lakukan dalam waktu kurang dari setahun sejak saya menjadi tuan rumah."
"Saya bertemu kakak laki-laki dan perempuan saya untuk pertama kalinya dalam lima tahun.
"Aku akan sangat senang tetap berhubungan dengan mereka di masa depan."
Takaoka tetap ditahan dan akan muncul lagi di pengadilan selama beberapa hari ke depan.
Reporter yang berbasis di Tokyo, Kenji Nakano, menghubungkan popularitas Takaoka dengan karakter anime, yang dikenal dalam budaya Jepang yandere.
Pemburu biasanya mengambil bentuk anak sekolah yang akhirnya menjadi agresif dan membunuh, lapor Daily Star.
Nakano mengatakan: "Alasan popularitas Takaoka online berakar pada gagasan bahwa dia adalah inkarnasi kehidupan nyata dari karakter Yandere dari dunia anime.
"Karakter seperti itu, biasanya wanita, berubah menjadi kekerasan pembunuhan demi mengejar cinta."
Menurut media setempat Takaoka mengatakan kepada polisi: "Karena saya sangat mencintainya, saya tidak bisa menahannya.
"Setelah membunuhnya, aku juga ingin mati."