Selasa, 27 Agustus 2019 14:16

"Tetap di Bumi, di Luar Sana Tak Ada Apa-apa," Postingan FB Korban Pembunuhan yang Didalangi Istri

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aulia Kesuma dan Pupung Sadili (Sumber: Facebook).
Aulia Kesuma dan Pupung Sadili (Sumber: Facebook).

Di ujung ajalnya, Edi Chandra alias Pupung Sadili (54) yang tewas di tangan pembunuh bayaran yang disewa istrinya Aulia Kesuma (35), sempat memposting ucapan dirgahayu RI yang ke-74. 

RAKYATKU.COM, SUKABUMI - Di ujung ajalnya, Edi Chandra alias Pupung Sadili (54) yang tewas di tangan pembunuh bayaran yang disewa istrinya Aulia Kesuma (35), sempat memposting ucapan dirgahayu RI yang ke-74. 

Postingan itu, diunggah di lini masa Facebook-nya pada 17 Agustus 2019 lalu.

Selain postingan tersebut, Pupung juga tampaknya memiliki ketertarikan pada meteorologi dan geofisika. Maklum, Pupung adalah jebolan Teknik Industri di salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Indonesia.

Dia mengunggah tulisan resensi film "Interstellar" yang tayang pada 2014. 

"Point-message pentingnya adalah: "STAY" tinggal lah di #BUMI karena di luar sana gak ada apa-apa. Hal itu terungkap dari 'Scene' ketika Murphy kecil berkata kepada ayahnya agar tidak pergi. Pada akhirnya memang tidak ada apa-apa, walaupun di akhir film dipaksa bikin pangkalan baru di atas bumi, karena nun jauh di sana tidak ada harapan. Bahkan, tidak seperti cita-cita Elon Musk yang mau bikin koloni," tulisnya.

Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan putranya, M. Adi Pradana alias Dana (23), tewas dibunuh oleh 4 pembunuh yang disewa istrinya, Aulia Kesuma (35). Setelah dibunuh, jasadnya kemudian dibakar bersama mobil di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.

Aulia Kesuma dibekuk di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Dia dibantu putranya berinisial KV yang saat ini masih dirawat di RS Pertamina, karena terbakar saat membakar mobil.

Selain menangkap pelaku, polisi menyita mobil Toyota Calya Nopol B 2620 BZM, selimut berbau bensin dan ponsel tersangka.

"Motif pembunuhan adalah persoalan utang piutang dan masalah rumah tangga," ujar Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Sebelumnya, Minggu, 25 Agustus 2019. Warga Sukabumi geger. Satu unit mobil minibus terbakar di Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di dalamnya ada mayat yang sudah gosong. Keduanya adalah ayah dan anak. Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan putranya, M. Adi Pradana alias Dana (23). Keduanya dalam keadaan terikat.

Tak butuh waktu lama, polisi menangkap otak pembunuhan. Ternyata dia bukan orang jauh. AK (35) ternyata adalah istri dan ibu tiri korban.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengungkap kronologi pembunuhan tersebut, seperti dilansir dari Merdeka.com.

Sabtu, 24 Agustus 2019. Kedua korban, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan putranya, M. Adi Pradana alias Dana (23), diculik dan dilumpuhkan oleh empat pembunuh bayaran yang disewa AK di rumahnya kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 

Keduanya lalu dieksekusi mati. Dua korban langsung diletakkan di dalam mobil dan dibawa ke SPBU Cirendeu. Para eksekutor kemudian menelepon AK, untuk mengambil mobil yang berisi 2 jenazah yang sudah dibunuh.

Minggu, 25 Agustus 2019. Pagi itu, sekitar pukul 07.00 WIB, AK dan anaknya, KV, menjemput mobil berisi 2 mayat suami dan anak tirinya tersebut.

AK dan anaknya lalu membawa mayat itu ke Cidahu, Sukabumi. Di sana, AK membeli satu botol bensin. Dia lalu menyerahkan ke anaknya KV, untuk membakar mobil tersebut.

Mobil berisi dua mayat dalam kondisi terikat itu pun terbakar hingga meledak. Ledakan juga ikut membakar KV di bagian wajah, kaki dan tangan. 

AK lalu membawa putranya, KV ke RS Pertamina untuk mendapatkan perawatan.