Minggu, 25 Agustus 2019 10:15

Bertentangan Hukum Syariah dan Lecehkan Martabat, Politikus Malaysia Tolak Kehadiran Gojek

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bertentangan Hukum Syariah dan Lecehkan Martabat, Politikus Malaysia Tolak Kehadiran Gojek

Politikus Malaysia, Khairuddin Aman Razali, menolak kehadiran startup asal Indonesia, Gojek, ke negaranya. 

RAKYATKU.COM - Politikus Malaysia, Khairuddin Aman Razali, menolak kehadiran startup asal Indonesia, Gojek, ke negaranya. 

Harian lokal Malay Mail melaporkan, politikus dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) tersebut menilai masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual. 

“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum Syariah,” demikian pernyataan resmi Razali. 

Kehadiran Gojek juga dinilai akan meningkatkan jumlah kecelakaan sepeda motor dan memengaruhi kualitas transportasi massal. 

Anggota parlemen Malaysia dari Distrik Kuala Nerus, Terengganu, tersebut juga khawatir 
memburuknya polusi udara jika Gojek sampai beroperasi. 

Rekan satu partainya, Husain Awang, punya penilaian sama. Dia mengklaim angka pelecehan seksual meningkat di Indonesia sejak kehadiran Gojek. 

Husain mengecam kemunculan Gojek sebagai bukti pemerintah telah gagal mengurus transportasi umum dan mengatasi kemacetan. 

"Saya mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan Gojek hadir, termasuk di masa uji coba. Pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas moda transportasi seperti MRT dan LRT," kecamnya. 

Anggota Majelis Syuro PAS itu juga menyatakan Gojek menjadi lambang kegagalan pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan untuk kaum muda. 

Yang ada, menurutnya, lapangan kerja sebagai driver layanan roda dua jelas melecehkan martabat generasi muda Malaysia. 

Gojek sebelumnya telah disetujui kabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Dikutip Nikkei Asian Review, Putrajaya menyepakati rencana Gojek membuka usahanya di sana. Permohonan itu dikabulkan Rabu (21/8/2019).