Sabtu, 24 Agustus 2019 02:31

Buku Harian John Hinckley Jr, "Saya Puas Nyaris Habisi Ronald Reagan"

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hinckley Jr
Hinckley Jr

Jumat, 20 Maret 1981. John Hinckley Jr yang berusia 25 tahun ketika itu, membidikkan peluru ke dada Presiden Ronald Reagan. Tetapi peluru itu meleset dan hanya menyerempet dada Presiden Amerika Serika

RAKYATKU.COM, NEW YORK - Jumat, 20 Maret 1981. John Hinckley Jr yang berusia 25 tahun ketika itu, membidikkan peluru ke dada Presiden Ronald Reagan. Tetapi peluru itu meleset dan hanya menyerempet dada Presiden Amerika Serikat itu.

Halaman buku hariannya yang ditulis setelah penangkapannya mengungkapkan, dia kadang-kadang menyesali penembakan itu, tetapi merasa sangat puas.

Hinckley, sekarang 64 tahun, ditemukan tidak bersalah dengan alasan gila. Dia berada di bawah perawatan kejiwaan institusional selama 35 tahun, dan dibebaskan pada September 2016.

Halaman buku hariannya juga mengungkapkan obsesinya dengan aktris Jodie Foster.
Putra Ronald Reagan, Ron Reagan mengatakan, dia takut Hinckley yang sekarang berkeliaran di jalanan, akan mengulangi tindakan brutalnya.

"Kekhawatiran saya adalah dia akan bertindak lagi dengan cara yang kejam," kata Reagan.

Di dalam buku hariannya, Hinckley menulis, "Ada banyak kali ketika saya benar-benar menyesali kejadian itu, dan kemudian berkali-kali ketika saya memikirkan tentang apa yang telah saya capai dan merasa puas," tulisnya dalam jurnalnya.

Buku harian itu menawarkan pandangan yang langka di dalam pikiran si pembunuh, dan mengungkapkan bsesinya kepada artis Jodie Foster, yang ia klaim sedang berusaha mengesankan dengan rencana pembunuhan presidennya.

“Aku punya perasaan kosong dan sedih. Di mana kamu Jodie?" tulisnya di halaman buku hariannya.

Isi gelap dari halaman buku hariannya yang belum terungkap, akan terungkap untuk pertama kalinya di Dateline pada Senin 26 Agustus pukul 10 malam EST.

Hinckley berusia 25 ketika ia menembak dan melukai Reagan di luar hotel Washington pada tahun 1981. Penembakan itu juga melumpuhkan sekretaris pers James Brady dan melukai dua lainnya.

Dia menghabiskan beberapa dekade di Rumah Sakit St Elizabeth di ibu kota negara, dan setelah pembebasannya tahun 2016 pindah bersama ibunya yang sudah lanjut usia, tetapi beberapa anggota keluarga Reagan merasa gelisah karena dia ada di jalan.