Kamis, 22 Agustus 2019 16:34

Asyik Pidato, Buaya Peliharaan Fidel Castro Gigit Kakek 70 Tahun di Swedia

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Seorang pria dibawa ke rumah sakit usai digigit seekor buaya yang pernah menjadi peliharaan mantan pemimpin Kuba, mendiang Fidel Castro.

RAKYATKU.COM - Seorang pria dibawa ke rumah sakit usai digigit seekor buaya yang pernah menjadi peliharaan mantan pemimpin Kuba, mendiang Fidel Castro.

Insiden itu terjadi saat sebuah pesta sedang digelar di Akuarium Skansen di Stockholm, Swedia, Selasa (20/8/2019).

Menurut Direktur akuarium, Jonas Wahlstrom, kepada harian Aftonbladet, lelaki berusia 70-an tahun itu tengah menyampaikan pidato di pesta itu.

Diterangkan kepolisian, "tangannya berada di sisi yang salah pada kaca pengaman" saat buaya menggigit.

Para hadirin kemudian menggunakan sejumlah serbet guna menghentikan pendarahan pada tubuh pria tersebut selagi menunggu kedatangan ambulans.

Mikael Petterson, perwira yang memimpin ruang kontrol di kantor polisi, menuturkan kepada media setempat bahwa pria itu "banyak diperban" tatkala polisi tiba di lokasi kejadian.

Direktur akuarium, Jonas Wahlstrom, berjanji pihaknya akan mengevaluasi kandang buaya demi memastikan peristiwa itu tidak terjadi lagi.

"Peristiwa yang melibatkan buaya-buaya seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Kami telah memelihara mereka lebih dari 40 tahun," kata Wahlstrom.

Dua buaya di Akuarium Skansen, Castro dan Hillary, merupakan pemberian Fidel Castro kepada kosmonaut Rusia, Vladimir Shatalov, pada 1978.

Shatalov, sebagaimana dilaporkan harian Spanyol, La Vanguardia, lantas menyumbangkan kedua buaya tersebut kepada Kebun Binatang Moskow ketika hewan-hewan itu bertumbuh kian besar dan berbahaya.

Kebun Binatang Moskow kemudian memberikan mereka ke akuarium di Stockholm pada 1981 lantaran akuarium itu punya fasilitas penanganan hewan yang lebih baik.

Pada 2015, Wahlstrom membawa 10 keturunan buaya di akuariumnya ke Kuba sebagai bagian dari upaya negara itu untuk menaikkan populasi hewan langka.

Sumber: BBC