Rabu, 21 Agustus 2019 18:40

Wahab Tahir Urung Jabat Wakil Ketua DPRD Makassar

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wahab Tahir.
Wahab Tahir.

Perebutan kursi pimpinan DPRD Makassar dari Golkar mengarah kepada Apiaty Kamaluddin dan Andi Nurhaldin.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Teka-teki siapa pimpinan DPRD Makassar dari Partai Golkar mulai mengerucut. Itu setelah kandidat kuat, Abdul Wahab Tahir tak bersedia menjabat wakil ketua DPRD Makassar periode 2019-2024.

"Saya sudah sampaikan dua minggu lalu saat fit and proper test bahwa saya tidak bersedia. Politik tak mesti saya. Kan yang kita perjuangkan partai bukan diri kita masing-masing," ungkap Wahab Tahir, pada Rabu (21/8/2019).

Dengan demikian, persaingan kursi pimpinan itu mengarah kepada Apiaty Kamaluddin dan Andi Nurhaldin. Apiaty adalah istri Amin Syam sedangkan Nurhaldin adalah putra Nurdin Halid. Keduanya adalah wajah baru di DPRD Makassar.

Wahab yang dikenal loyalis Nurdin Halid, nampaknya mengarahkan dukungan kepada Andi Nurhaldin. Itu tersirat dari pernyataannya yang menginginkan Golkar Makassar memerlukan regenerasi.

"Pada periode sebelumnya di Makassar kita punya anggota dewan 8 orang, kemudian menurun hanya menjadi 5 dan itu yang menjadi pimpinan di sini orang-orang dengan usia di atas 40 tahun. Dengan kita memberikan kesempatan kepada kader kita yang milenial, diharapkan Golkar akan merebut kejayaan kembali," papar Wahab yang sudah dua periode menjabat legislator.

Dengan memberi kursi pimpinan pada kader-kader yang muda, Wahab berharap akan memicu dan memberi angin segar untuk kebangkitan golkar pada pesta-pesta politik selanjutnya.

"Inilah saat yang tepat untuk kebangkitan Golkar. Saya ingin memberi pondasi dengan memberi kesempatan kepada yang muda-muda untuk menduduki jabatan tersebut. Agar Golkar bisa keluar dari tekanan agar tak turun lagi nanti suaranya," bebernya.

Wahab menyebut, problem yang ada di DPRD Makassar merupakan problem yang sederhana. Dimana hal ini pun dianggap akan mampu dihadapi oleh kader milenial. 

"Di  DPRD Makassar tidak sulit. Biarlah dijabat oleh yang muda-muda. Berbeda kalau tekanan dari luar itu yang berat. Dan saya lebih senang diberi amanah yang menantang. Tugas-tugas yang lebih berat inilah biar kita yang hadapi," pungkasnya.