Jumat, 16 Agustus 2019 13:47

"Kalau Mau Ganti Gubernur,.. Surati Saja," Nurdin Abdullah Tanggapi Isu Pemakzulan

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
"Kalau Mau Ganti Gubernur,.. Surati Saja," Nurdin Abdullah Tanggapi Isu Pemakzulan

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menanggapi berakhirnya kerja Pansus Angket Gubernur Sulsel. Laporan hasil kerja Pansus Angket, sudah akan diserahkan ke Pimpinan Dewan siang ini, Jumat (16/8

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menanggapi berakhirnya kerja Pansus Angket Gubernur Sulsel. Laporan hasil kerja Pansus Angket, sudah akan diserahkan ke Pimpinan Dewan siang ini, Jumat (16/8/2019).

Kata Nurdin, sebenarnya mudah saja, jika Pansus Angket ini ingin memakzulkan dirinya dari jabatan Gubernur Sulsel. 

"Kalau mau ganti gubernur, nggak usah pakai (Hak) Angket. Surati saja, 'Pak gub mundur, DPR sudah tidak setuju'. Kan gitu. Daripada bikin sesuatu yang menghebohkan," ujar Nurdin di kantor Gubernur Sulsel. 

Namun demikian lanjut Nurdin, ia menghargai kerja Pansus Angket. Dia sama sekali tidak mengintervensi hak dewan yang dipakai Anggota DPRD Sulsel tersebut. Termasuk apa pun hasil dari Pansus Angket tersebut.

"Saya itu terbiasa mengalir apa pun hasilnya. Sesuatu yang kau paksakan, tidak ada baiknya. Jadi kita ini, harus bekerja sesuai kemampuan kita. Dan kita lebih tahu apa yang kita kerja," tambahnya. 

"Jadi kita ini harus bekerja sesuai kemampuan kita. Dan kita yang lebih tahu apa yang kita kerjakan. Jangan yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan," ujarnya. 

Termasuk Nurdin menanggapi, soal adanya jalan pemakzulan. Dia menegaskan, dalam undang-undang, tidak ada aturan yang mengatur soal itu. 

"Ada gak? Itu karena politik saja. Jadi kita jangan bekerja, mengambil semua perannya penegak hukum. Ngambil perannya eksekutif legislatif, ngambil perannya jaksa," jelasnya. 

Nurdin mengatakan, dirinya hanya fokus bekerja memimpin Sulsel. Tidak terlalu memikirkan proses Hak Angket yang tengah berjalan itu.

"Yang bahaya itu azabnya Allah. Bahaya loh. Karma politik itu bahaya. Orang yang sudah kerja benar kau salahkan," pungkasnya.