Selasa, 13 Agustus 2019 23:21

Keluar Rumah Tanpa Pamit, Suami Hantam Istri Pakai Balok Hingga Meninggal

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Senin, 12 Agustus 2019, Abd Rahman alias Ammang (45) pamit ke istrinya untuk berangkat kerja. Di perjalanan, Rahman ketinggalan sesuatu di rumah.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Senin, 12 Agustus 2019, Abd Rahman alias Ammang (45) pamit ke istrinya untuk berangkat kerja. Di perjalanan, Rahman ketinggalan sesuatu di rumah.

Rahman pun terpaksa kembali ke rumahnya. Sampai di rumah, ia tak menemukan istrinya. Ia pun naik pitam. Dengan terpaksa, Rahman bolos kerja demi menunggu istrinya pulang.

Ria, nama istri Rahman. Ia pergi meninggalkan rumah tanpa pamit. Hal itu yang membuat Rahman semakin marah. Ia mencoba menelepon berkali-kali, namun tak ada respon. Berjam-jam Rahman gelisah, menunggu istrinya pulang.

Tibalah waktunya, sang istri pulang. Tanpa panjang-lebar, Rahman mengambil balok yang sudah ia siapkan. Ia memukuli istrinya berkali-kali.

Ria meringis kesakitan. Namun diabaikan Rahman. Korban mencoba menahan balok, tapi kekuatan Rahman mengayunkan balok itu ke badannya lebih kuat.

Kapolsek Panakukkang Kompol Ananda Harahap mengatakan, Binmas melaporkan kejadian itu sehingga anggota langsung ke lokasi. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit Bhayangkara. 

"Korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan perawatan medis, serta divisum akibat luka penganiayaan tersebut. Namun korban menolak dirawat inap. Sehingga korban langsung plang ke rumahnya," ujar Kompol Ananda Harahap.

Setelah pulang ke rumah, katanya, tiba-tiba korban mengeluh sakit, di badan akibat hantaman benda tumpul. Korban dibawa ke RS Hermina di dampingi oleh binmas Paropo, Brigpol Sirattang. 

"Setelah tiba di RS Hermina, pihak RS Hermina menyatakan korban telah meninggal," katanya.

Setelah meninggal dunia, pelaku yang juga suami korban langsung diamankan di rumah orangtuanya di Jalan Bongobila, Nomor 12.

Kompol Ananda Harahap menambah, penganiayaan yang dilakukan oleh suami korban, diduga motif permasalahan antara para pelaku dan korban karena kecemburuan.

"Di mana sebelumnya selama kurang lebih 10 tahun berumah tangga, korban biasa meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan pelaku. Dan apabila pelaku menanyakan keberadaan korban, korban tidak menerimanya dengan baik, sehingga memicu perselisihan dan berujung penganiayaan. Dan bahkan korban sampai menganiayaa pelaku. Puncaknya kemarin saat mendapatkan korban keluar tanpa sepengetahuannya," paparnya.

"Dalam beberapan tahun ini antara pelaku dan korban dalam proses perceraian, namun belum ada putusan dari pengadilan," tutupnya.