Rabu, 14 Agustus 2019 01:00

Di Otak Pria ini Ada Cacing 10 Cm, Karena Suka Konsumsi Makanan Setengah Matang

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi otak
Ilustrasi otak

Seorang pria asal China, Liu menderita epilepsi yang diduga karena cacing pita bersarang di dalam otaknya. Cacing pita itu berasal dari makanan setengah matang yang sering dikonsumsinya.

RAKYATKU.COM - Seorang pria asal China, Liu menderita epilepsi yang diduga karena cacing pita bersarang di dalam otaknya. Cacing pita itu berasal dari makanan setengah matang yang sering dikonsumsinya.

Awalnya, cacing yang hidup di dalam otak pria 26 tahun ini ditemukan saat dokter di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang, mengoperasi kepalanya.

Mulanya, dokter tidak menemukan penyebab medis pria ini menderita epilepsi. Dokter Wang yang menangani Liu pun menyarankan untuk tes darah dan ditemukan ada cacing pita di dalam otaknya.

Setelah itu, Liu menjalani operasi untuk pengambilan cacing pita. Akhirnya, dokter berhasil mengambil cacing pita sepanjang 10 cm yang hidup di otaknya.

"Cacing itu masih hidup ketika kita berusaha mengeluarkannya. Warnanya putih, kenyal dan bisa bergerak di dalam otak," kata dr Wang.

Menurutnya, cacing pita sepanjang 10 cm itu masuk ke dalam otak karena Liu mengonsumsi makanan yang kurang matang dan telah terkontaminasi.

Pasalnya, Liu sangat menyukai makanan panggang dan setengah matang. Selama ini ia tak pernah ada keluhan suatu penyakit, tetapi tiba-tiba mengalami epilepsi.

Menurut Guo Hui, presiden Neuromedical Center, kasus seperti Liu biasa terjadi di daerah dengan pasokan air tidak sehat dan orang-orang terbiasa mengonsumsi ikan maupun daging setengah matang atau mentah.

Akibatnya, cacing dan telurnya tidak terbunuh karena cara pengolahannya yang tidak benar. Cacing bisa berpindah ke organ tubuh seperti paru-paru dan otak melalui darah ketika seseorang mengonsumsi makanan mentah.

"Padahal otak menerima hampir seperempat dari suplai darah. Kemungkinan cacing bisa bersarang di dalam otak dan organ lain melalui darah," kata Guo dikutip dari himedik.com.

Ketika di dalam otak, cacing tidak akan mati, tetapi justru bereproduksi dan bisa merusak fungsi otak. Kondisi inilah yang menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, pendarahan, dan epilepsi.