Jumat, 02 Agustus 2019 19:34

Gowa Target Cek 636 Ribu Hewan Kurban, Waspada Sapi Gelonggongan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dinas Perkebunan dan Peternakan Gowa akan mengecek kesehatan hewan kurban di wilayah Gowa sebanyak 636.577 ekor.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Gowa akan mengecek kesehatan hewan kurban di wilayah Gowa sebanyak 636.577 ekor.

Jelang hari raya Iduladha, Dinas Perkebunan dan Peternakan Gowa akan mengecek kesehatan hewan kurban di wilayah Gowa sebanyak 636.577 ekor.

RAKYATKU.COM, GOWA - Jelang hari raya Iduladha, Dinas Perkebunan dan Peternakan Gowa akan mengecek kesehatan hewan kurban di wilayah Gowa sebanyak 636.577 ekor. Dari 636.577 hewan kurban tersebut, terdiri atas 6.577 ekor sapi dan 630.000 ekor kambing

"Kedua jumlah itu adalah target kami. Kami hari ini melakukan pemeriksaan kesehatan hewan bersama tim tenaga kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) yang dikawal oleh personil dari Polres Gowa. Ini kami lakukan hingga 14 Agustus 2019 mendatang," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Gowa, Suhriati, Jumat (2/8/2019).

Pemerikaan ini di setiap penjual hewan kurban. Pihaknya lebih memfokuskan pengecekan hewan tersebut langsung ke pemasok daging ketimbang di sejumlah pasar di Gowa.

"Hasil pemeriksaan hewan kurban tersebut kami lakukan hari ini dan besoknya, sapi yang telah kami cek sudah bisa dilihat hasilnya apakah layak dijual atau tidak," kata Suhriati.

Sebelumnya, pihaknya juga telah menyampaikan kepada masyarakat beberapa tips membeli hewan kurban yang layak untuk dikonsumsi. Selain tips, juga akan ada penindakan tegas bagi pedagang nakal yang menjual sapi gelonggongan.

Sapi gelonggongan yang dimaksud, lanjut Suhriati, ialah mengonsumsikan air dalam jumlah yang besar kepada sapi dengan tujuan, tubuh sapi terlihat gemuk. Namun, hingga saat ini, ditemukan kasus seperti itu.

"Tindakan yang tegas itu kita akan menahan sapinya kalau tidak sesuai dengan aturan yang kita berlakukan. Dia (penjual) harus sehat harus ada surat keterangan hewan dari pemerintah setempat," tuturnya.