Jumat, 26 Juli 2019 13:03

Sulsel Expo 2019 Diundur September

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Peluncuran Sulsel Expo di Hotel Claro Makassar, Jumat (26/07/19). 
Peluncuran Sulsel Expo di Hotel Claro Makassar, Jumat (26/07/19). 

Pameran pembangunan bertajuk Sulsel Expo 2019 yang ditujukan sebagai bentuk akuntabilitas Pemprov Sulsel serta pemerintah daerah sedianya dihelat Agustus,

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pameran pembangunan bertajuk Sulsel Expo 2019 yang ditujukan sebagai bentuk akuntabilitas Pemprov Sulsel serta pemerintah daerah sedianya dihelat Agustus, seperti pada tahun-tahun sebelumnya. 

Namun, tahun ini mulur ke September, tepatnya 25-29 September di Celebes Convention Center (CCC), Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar. 

Direktur Utama PT Debindo Mega Promo, Jeffrey Eugene T, mengatakan pihaknya terpaksa harus mengundur jadwal ke September karena dinilai terlalu mepet apabila peluncuran berlangsung Juli dan event dilaksanakan Agustus. Peluncuran sendiri baru bisa dilaksanakan setelah mendapat restu dari Pemprov Sulsel. 

"Kita selalu koordinasi dengan Pemprov. Sebelumnya tidak ada masalah, hanya launching yang telat karena baru dapat restu dari Pemprov. Prosesnya di sana (Pemprov) agak lama. Mungkin banyak kerjaan. Dan kami kick off pertama itu setelah launching bulan in. Makanya tidak berani di Agustus," kata Jeffrey usai peluncuran Sulsel Expo di Hotel Claro Makassar, Jumat (26/07/19). 

Efeknya cukup besar terhadap antusiasme peserta. Kata Jeffrey, tahun ini ada 40 peserta dari Jawa timur yang memilih batal untuk hadir. Alasannya, jadwal dan bujer mereka sudah ditentukan di Agustus. 

Jumlah tersebut cukup banyak apabila dibandingkan dengan kuota peserta pameran. Debindo menargetkan peserta mengisi 120 booth, 20 persen di antaranya dari peserta luar.

"Sebenarnya waktu dan tempat tidak bisa diubah. Untung sudah dikenal di Indonesia. Mereka membujetkan untuk datang Agustus, namun waktu pindah. Saya harap tahun depan fiks. Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi juga batal. Kita akan bujuk lagi," ujarnya.

Kendati begitu, Jeffrey mengaku ini tidak terlalu berdampak terhadap tingkat kunjungan. Namun, ia menekankan perubahan jadwal seperti ini baiknya jadi bahan evaluasi.

"Tengok Jakarta Fair itu tidak pernah berubah jadwal jadi semua orang tahu," ujarnya.

Asisten II Ekonomi, Muhammad Firda, menerangkan seperti tahun sebelumnya, pameran ini untuk memperkenalkan hasil pembangunan Sulsel selama satu tahun belakangan. Kedua, memamerkan produk unggulan. 

"Memperlihatkan bahwa ini yang berkembang. Ekonomi dan lapangan kerja. Diharapkan komoditas unggulan kakao, kopi, rumput laut. Diharapkan akan semakin mengenalkan Sulsel pada dunia luar," ujarnya.