RAKYATKU.COM - Presiden Indonesia, Joko Widodo mengatakan, harus ada tembok laut raksasa di sekitar Jakarta, untuk mencegah ibukota dataran rendah itu tenggelam. Sebab diperkiraan oleh para ahli bahwa pada tingkat saat ini, sepertiga dari Jakarta dapat tenggelam pada tahun 2050.
Berdasarkan riset tim peneliti geodesi ITB, Jakarta Utara, setiap tahunnya telah terjadi penurunan permukaan tanah dengan kedalaman hingga lebih dari 15 sentimeter. Jika dibiarkan bukan tidak mungkin tanah Jakarta akan terakumulasi dan di 2050 dampak penurunan tanah semakin meluas hingga membuat Jakarta tenggelam hingga 95 persen.
Di Jakarta utara, tanah rawa telah tenggelam rata-rata sekitar 10 sentimeter per tahun. Jokowi mengatakan kepada The Associated Press, sudah waktunya untuk membangun tanggul laut, sebuah proyek yang mulai dipertimbangkan pemerintah satu dekade lalu.
"Proyek besar ini perlu dilakukan dengan cepat untuk mencegah Jakarta tenggelam di bawah laut," katanya dalam wawancara dikutip dari thejapannews.com, Minggu (28/7/2019).
Dia juga membahas rencana ambisius lainnya untuk Jakarta, yang berpenduduk 10 juta jiwa. Ia menegaskan, pemerintah ingin memindahkan ibu kota negara.
"Kami ingin memisahkan ibukota, pusat pemerintahan dan Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi," katanya. “Kami tidak ingin semua uang hanya ada di Jawa. Kami juga ingin berada di luar Jawa. ”
Kerentanan Jakarta terhadap banjir dan gempa bumi juga merupakan salah satu faktor ibu kota negara harus dipindahkan.
"Kita perlu memastikan modal kita aman dari bencana," katanya.