Selasa, 23 Juli 2019 21:31

Dikritik karena Tak Ada Sosialisasi Pembatasan Elpiji, Begini Jawaban Pertamina

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Pertamina dikritik. Karena disebut tak ada sosialisasi awal, sebelum gas elpiji 3 kg dibatasi. Warga Gowa kebingungan. Saat ingin membeli elpiji, stoknya selalu habis. 

RAKYATKU.COM, GOWA - Pertamina dikritik. Karena disebut tak ada sosialisasi awal, sebelum gas elpiji 3 kg dibatasi. Warga Gowa kebingungan. Saat ingin membeli elpiji, stoknya selalu habis. 

SE LPG Rayon II Pertamina, Muhammad Rizal menjelaskan, kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan minyak bumi dan gas (Migas) tersebut sudah disosialisasikan kepada para agen pangkalan dalam pertemuan beberapa waktu lalu.

"Ini telah kita sampaikan kepada para agen dan pangkalan terkait mekanisme penyalurannya. Jadi ada pengurangan jatah bagi pengecer sebanyak 30 persen dari pangkalan. Tujuannya ini sangat jelas, untuk kepentingan masyarakat, bagaimana mengantisipasi adanya spekulasi atau permainan harga dilapangan yang dilakukan pengecer. Jadi disarankan masyarkat langsung membeli di agen ataupun pangkalan yang harganya sudah pasti yakni Rp15.500 saja," jelas Rizal, Selasa (23/7/2019).

Tentunya, kebijakan tersebut yakni membatasi jatah tabung gas yang disalurkan dari pangkalan ke para pengecer. Hal itu dilakukan untuk setiap kelurahan dan desa nantinya akan mempunyai pangkalan tabung gas elpiji 3 kilogram tersendiri yang memang menyasar dan memperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu. 

"Jadi disetiap desa dan keluarahan nanti akan ada pangkalan gas elpiji untuk masyarakat, tujuan juga agar tepat sasaran," tambahnya Rizal.

Meski demikian, kebijakan tersebut tetap dianggap positif oleh pihak Dispendastri Gowa karena setiap kelurahan dan desa nantinya akan mempunyai pangkalan tabung gas elpiji 3 kilogram yang memang menyasar dan diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. 

"Tentunya sangat kita dukung, ini kepentingan masyarakat. Hanya saja kalau kita dinfokan pasti tidak ada warga yang keluhkan. Karena kita pasti membantu mensosialisasikannya, menyampaikan kepada masyarakat ada hal seperti ini," katanya.

Salah satu pemilik pangkalan gas Elpiji, Rudi Sampara mengaku imbauan yang disampaikan oleh perusahaan plat merah tersebut terkait pengurangan jatah ke pangkalan ke pengecer sudah disampaikan sejak dua pekan lalu. Pangkalan miliknya pun mendapat jatah 150 tabung.

"Jumlah itu kita salurkan ke pengecer dan warga. Namun sesuai dengan petunjuk dari Pertamina, ada pengurangan jatah ke pengecer sebanyak 30 persen, dan kami mengutamakan penyalurannya kepada masyarakat langsung," jelasnya.