RAKYATKU.COM, GOWA - Bunga Citra Dewi, pelajar yang mendaftar di SMPN 1 Sungguminasa dinyatakan tidak lulus oleh sekolah tersebut.
Orang tua Bunga, Daeng Baji menilai, hal itu akibat penerapan sistem jalur Zonasi dalam penerimaan siswa baru di Gowa.
Bersama dengan orang tuanya, Bunga menyampaikan keluhan tersebut ke anggota DPRD Gowa dari partai Gerindra, Andi Tenri Indah di kediamanannya, Jalan Hos Cokroaminoto, Sungguminasa, Rabu (17/7/2019).
Kini Bunga masih berjuang memepertahankan haknya untuk dapat bersekolah dengan tetap mengenakan baju sekolah meski tidak mengikuti aktifitas belajar.
Daeng Baji berharap aduannya tersebut mendapatkan solusi atas ketidaklulusan Bunga di sekolah menengah pertama Impiannya.
"Anak saya mendaftar di SMP 1 Negeri Sungguminasa. Namun, anak saya dinyatakan tidak lulus. Kata kepala sekolahnya disitu, sekolah sudah penuh. Saya heran ini dengan jalur pendaftaran zonasi," kata Daeng Baji.
Rumahnya yang berada di Jalan Swadaya, Kelurahan Tompobalang ke SMPN 1 Sungguminasa berjarak sekitar 600 meter.
Menurutnya, jarak rumahnya masuk dalam zona lokasi dari sekolah tempat anaknya mendaftar. Namun harapannya pupus setelah mengetahui anaknya, Bunga dinyatakan tidak lulus.
"Mungkin seperti inilah kita yang hanya sebagai orang biasa dan tidak punya apa-apa," kata ungkap Daeng Baji sambil berliang air mata.
Terpisah, Kepala Sekolah SMP 1 Negeri Sungguminasa, Baharu mengatakan, bahwa Bunga Citra Dewi tidak lulus karena persoalan berkas yang tidak memenuhi syarat.
"Kartu Keluarga-nya tertanggal bulan April 2019. Sementara di Juknis PPDB Permen 20 Tahun 2019 KK harus tertanggal paling lambat 6 bulan sebelum pelaksanaan PPDB," ungkapnya.
Sementara itu, Andi Tenri Indah mengaku sudah menerima banyak aduan dari masyarakat terkait penerimaan siswa baru jalur Zonasi ini.
Andi Tenri mengaku akan membantu warganya yang mengeluhkan sistem tersebut semampunya selama itu bertujuan untuk kebaikan.
Selain Bunga, salah satu warga BTN Nusa Indah, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Nur Mila mengatakan, anaknya Nur Alia Syahbani juga dinyatakan tidak lulus di sekolah SMP 1 Negeri Pallangga.
"Anak saya juga tidak lulus. Sementara jarak sekolah dengan rumah itu dekat. Saya bingung mau mengadu ke siapa. Saya sudah berusaha meminta penjelasan dari pihak sekolah tapi tidak saya temui," ungkapnya.